Sudah 15 tahun, kasus pencemaran minyak di Laut Timor akibat tumpahan minyak dari ladang minyak Montara tak kunjung selesai. Hingga kini, kasus pencemaran yang maha dahsyat sejak Agustus 2009 silam masih menyisakan masalah.
Perusahaan migas asal Thailand yakni PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia harus berjiwa besar dan jujur untuk bertemu Yayasan Peduli Timor (YPTB) guna menyelesaikan Kasus Montara.
Prof (Emeritus) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengatakan kasus pencemaran Laut Timor akibat meledaknya anjungan minyak Montara pada 21 Agustus 2009, bukanlah persoalan masyarakat pesisir Nusa Tenggara Timur semata, tetapi merupakan masalah bangsa dan negara Indonesia.
Pemerintah Australia harus berlaku adil bukan hanya kepada negara Timor Leste soal Laut Timor. Perlakuan adil juga harus diberlakukan Australia kepada Indonesia sebagai tetangga terdekatnya.
Tumpahan minyak akibat ledakan di unit pengeboran minyak Montara di Australia pada tahun 2009 telah mengakibatkan dampak serius terhadap lingkungan, kesehatan, dan mata pencaharian masyarakat di wilayah pesisir dan Laut Timor Barat, Nusa Tenggara Timur.
etua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni mendesak Pemerintah Australia dan Indonesia untuk segera menuntaskan penyelesaian batas wilayah perairan laut antara kedua negara. Batas wilayah perairan antara kedua negara hingga kini tidak jelas setelah lepasnya Timor Timur (Timor Leste) dari Indonesia menjadi negara berdaulat pada tahun 1999.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi (Kemenko Marves) akan merayakan Hari Maritim Nasional (HMN) ke-59 bersamaan dengan Hari Maritim Internasional ke-50 di Kupang, NTT. HMN ke-59 jatuh pada tanggal 23 September 2023 lalu, sedangkan untuk skala internasional ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tanggal 28 September 2023.
Hari ini, Senin (21/8/2023) tepat 14 tahun, petaka Tragedi Montara terjadi dan meluluhlantakkan lebih dari 100.000 mata pencaharian warga Nusa Tenggara Timur. Yang paling menderita adalah para petani rumput laut dan para nelayan.
Senin (21/8/2023) nanti, tepat 14 tahun sudah tragedi maha dahsyat Petaka Montara mencemari Perairan Laut Timor. Hampir sebagian besar wilayah Perairan NTT tercemar minyak mentah akibat meledaknya anjungan minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor saat itu.
Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni melayangkan surat terbuka kepada Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prof. Dr. Pratikno guna mempertanyakan Peraturan Presiden tentang Optimalisasi Penyelesaian Kasus Montara.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.
Jalan panjang perjuangan petaka kasus Montara yang mencemari Laut Timor sejak Oktober 2009 silam, belum banyak diketahui publik. Bagaimana suka, duka dan perjuangan yang penuh dengan air mata akan dikisahkan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni secara berseri.