• Nusa Tenggara Timur

Transformasi di Rutan Kelas IIB Ruteng: Membangun Keterampilan, Memupuk Harapan

Wilibrodus Jatam | Sabtu, 05/07/2025 15:34 WIB
Transformasi di Rutan Kelas IIB Ruteng: Membangun Keterampilan, Memupuk Harapan Hasil kreativitas warga binaan di Rutan Kelas IIB Ruteng.

KATANTT.COM---Di balik dinding Rutan Kelas IIB Ruteng, secercah harapan tumbuh subur melalui tangan-tangan terampil warga binaan. Mereka tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mengukir potensi diri melalui berbagai kegiatan produktif, utamanya di sektor kerajinan mebel dan hortikultura.
 
Inisiatif luar biasa ini, yang disampaikan oleh Kepala Rutan Kelas IIB Ruteng, Saiful Buchori, pada Sabtu (5/7/2025), menjadi bukti nyata bahwa kesempatan kedua selalu ada, bahkan di tempat yang tak terduga.
 
Kolaborasi Menguntungkan: Dari Rutan Menjadi Sentra Mebel
 
Salah satu program unggulan yang berhasil digaungkan adalah kemitraan dengan pengusaha mebel dari luar. Kerjasama ini memungkinkan warga binaan untuk mengasah keterampilan mereka dalam bidang pertukangan. Lebih dari sekadar mengisi waktu luang, kegiatan ini memberikan upah yang layak kepada warga binaan, sekaligus membekali mereka dengan keahlian yang sangat berharga.
 
"Yang terpenting, mereka diberi kesempatan untuk berketerampilan dalam kerajinan mebel," ungkap Saiful Buchori. Pernyataan ini menegaskan visi Rutan Ruteng untuk tidak hanya memenjarakan, tetapi juga memberdayakan. 
 
Proses belajar dan berkarya ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri warga binaan, tetapi juga menyiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang mumpuni, mengurangi potensi untuk kembali terjerumus dalam tindak kejahatan.
 
Menghijaukan Harapan: Potensi Pertanian di Dua Lokasi
 
Selain kerajinan mebel, sektor pertanian juga menjadi fokus utama dalam program pembinaan di Rutan Kelas IIB Ruteng. Warga binaan aktif terlibat dalam kegiatan hortikultura di dua lokasi: di sekitar kompleks Rutan Kelas IIB Ruteng dan di lahan bekas kompleks penjara lama yang beralamat di Kelurahan Mbau Muku, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
 
Sektor pertanian ini juga merupakan dukungan nyata terhadap program pemerintah mengenai ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, baik di dalam maupun di luar rutan, warga binaan turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal.
 
Pemanfaatan lahan di luar kompleks rutan, seperti kompleks penjara lama, dilakukan dengan pengawasan ketat dan sesuai dengan aturan yang berlaku bagi warga binaan yang beraktivitas di luar area pemasyarakatan.
 
Hal ini mencakup prosedur pengamanan, pendampingan petugas, serta kepatuhan terhadap jam kerja yang telah ditentukan.
Semua ini demi memastikan kegiatan berjalan lancar dan aman, sekaligus memberikan ruang bagi warga binaan untuk belajar berinteraksi kembali dengan masyarakat dalam lingkungan yang terkontrol.
 
Hasil panen dari kegiatan pertanian ini tidak hanya berfungsi sebagai konsumsi mandiri bagi warga binaan, tetapi juga dipasarkan di masyarakat lokal. Ini menunjukkan kemandirian ekonomi yang terus diupayakan oleh Rutan, sekaligus membuka peluang bagi warga binaan untuk berkontribusi secara langsung pada perekonomian lokal. Dari sayuran segar hingga buah-buahan, produk-produk pertanian ini menjadi simbol nyata dari kerja keras dan dedikasi warga binaan.
 
Mendorong Rehabilitasi dan Reintegrasi
 
Program-program seperti ini sangat krusial dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan. Dengan adanya keterampilan dan kesempatan untuk berkarya, stigma negatif yang sering melekat pada mantan narapidana dapat perlahan terkikis.
 
Rutan Kelas IIB Ruteng di bawah kepemimpinan Saiful Buchori telah menunjukkan komitmen kuatnya dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan positif.
 
Inisiatif ini patut menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya, bahwa dengan sentuhan kemanusiaan, kesempatan, dan pembinaan yang tepat, warga binaan dapat bertransformasi menjadi individu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.
 
Kisah dari Rutan Ruteng ini bukan hanya tentang hukuman, melainkan tentang harapan, keterampilan, dan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
 

FOLLOW US