• Nusa Tenggara Timur

14 Tahun Petaka Tragedi Montara, Ferdi Tanoni Tetap Konsisten dengan Perjuangannya

Semy Andy Pah | Senin, 21/08/2023 12:46 WIB
14 Tahun Petaka Tragedi Montara, Ferdi Tanoni Tetap Konsisten dengan Perjuangannya Ketua YPTB, Ferdi Tanoni (kanan) saat bertemu Senator Rachel Siewert (kiri) di Gedung Parlemen Australia, Canberra beberapa waktu lalu.

KATANTT.COM--Hari ini, Senin (21/8/2023) tepat 14 tahun, petaka Tragedi Montara terjadi dan meluluhlantakkan lebih dari 100.000 mata pencaharian warga Nusa Tenggara Timur. Yang paling menderita adalah para petani rumput laut danpara nelayan.

Ironisnya, dampak petaka Tragedi Montara ini telah membawa berbagai penyakit aneh yang menyerang masyarakat pesisir hingga membawa kematian, dan merusak puluhan ribu hektare terumbu karang di wilayah perairan Laut Timor.

"Hari ini, seharusnya Maurice Blackburn sudah melakukan pembayaran terhadap petani rumput laut di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao. Kasus ini harus diselesaikan. Saya konsisten dengan perjuangan saya membela petani rumput laut dan nelayan yang menjadi korban dari petaka Tragedi Montara ini," tegas Ketua YPTB, Ferdi Tanoni kepada wartawan, Senin (21/8/2023).

Ternyata, 14 tahun bukanlah perjalanan waktu yang singkat bagi Ferdi Tanoni untuk menyelesaikan pembayaran dana kompensasi kepada 15.483 orang petani rumput laut di Kabupaten kupang dan Rote Ndao. Padahal Pengadilan Federal Australia telah memenangkan gugatan para petani ini sejak 2021 silam.

Selama 14 tahun pula dalam perjuangannya ini, Ferdi Tanoni terus saja dihujat, dihina bahkan difitnah secara keji guna menyurutkan perjuangannya. Pun begitu, Ferdi Tanoni terus maju dan pantang mundur dalam memperjuangkan nasib ratusan ribu petani rumput laut.

Meski bukan seorang pengacara, namun mantan Agen Imigrasi Australia ini memiliki surat kuasa dan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia dalam kasus Montara ini. Konsistensi Ferdi Tanoni inilah yang kemudian membuat petaka Tragedi Montara ini menjadi terang benderang.

Itu, setelah Ferdi Tanoni mengirim sampel tumpahan minyak Montara pada pertengahan Desember 2009 ke Komisi Penyelidik Montara berkat bantuan Senator Rachel Siewert. Dan sampel itu kemudian dikirim ke Leeder and Consulting yang ditunjuk Komisi Penyelidik Montara.

Sedikitnya ada 250 pengaduan yang diajukan ke Komisi Penyelidik Montara terkait petaka Tragedi Montara ini ternyata hanya 39 pengadu yang diterima (akui) oleh Komisi Penyelidik Montara di mana salah satunya adalah aduan dari Yayasan Peduli Timor Barat yang dipimpin Ferdi Tanoni.

Daftar pengaduan oleh masyarakat dan lembaga ke Komisi Penyelidik Montara ini bisa dilihat dalam buku laporan Komisi Penyelidik Montara ke Pemerintah Australia.

Dan hasil analisis Leeder and Cunsulting yang dikeluarkan Februari 2010 sebanyak 18 halaman menyatakan bahwa dari tiga sampel diterima oleh Leeder and Consulting dan dianalisis dengan Gas Chromatography-Deteksi Ionisasi Api (GC-FID) seperti yang diminta.

Sampel dibandingkan dengan sampel dari minyak mentah Montara segar yang sebelumnya diterima oleh Leeder and Consulting. Contoh 1 (Leeder ID 2010000434) hanya mengandung sejumlah kecil hidrokarbon minyak bumi yang sangat lapuk.

Rasio minyak keseluruhan untuk sampel ini tidak cocok dengan rasio minyak keseluruhan minyak mentah Montara segar. Sampel 2 (Leeder ID 2010000435) dan Sampel 3 (Leeder ID 2010000436) mengandung minyak mentah. Seluruh rasio minyak dari sampel tersebut serupa dengan rasio minyak keseluruhan minyak mentah Montara segar.

Sampel dianalisis lebih lanjut untuk berbagai biomarker menggunakan GC-MS. Diagnostik rasio biomarker sampel dibandingkan dengan minyak mentah Montara segar. Korelasi plot menunjukkan kecocokan rasio diagnostik dalam interval kepercayaan 95% dan menyarankan kecocokan positif sampel dengan minyak mentah Montara segar.

Buah kerja keras Ferdi Tanoni ini dilakukan tanpa pamrih, bukan karena keinginan dan motivasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sosok yang murah senyum ini mengibaratkan perjuangannya ini sama seperti kisah Nabi Musa dalam Alkitab yang membawa keluar Bangsa Israel dari Tanah Mesir.

Berbagai cobaan dan ujian harus dilalui oleh Nabi Musa termasuk dalam menghadapi bangsanya sendiri Bangsa Israel yang angat banyak menuntut bahkan berpaling dari Tuhan dengan menyembah berhala. Namun semua dapt dilewati meski Nabi Musa hanya bisa melihat Tanah Perjanjian (Kanaan) dari atas Gunung Nebo. "Selamat 14 Tahun Petaka Tragedi Montara di Laut Timor.

FOLLOW US