KATANTT.COM--Tingkat pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan II Tahun 2023 mencapai 4,04 persen (YoY). Sebelumnya, di masa pandemik Covid-19, pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi dengan pertumbuhan minus 2,28.

Demikian dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Bungtilu Laiskodat, Rabu (16/8/23) saat Pidato Pembangunan Gubernur NTT dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia di aula El Tari.

“PDRB per kapita kita pada tahun 2022 sebesar Rp. 21,7 juta, meningkat dibanding tahun 2018 sebesar Rp. 18,42 juta,” katanya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi NTT berlangsung dalam inflasi yang dapat dikendalikan, di mana pada Juli 2023 inflasi 3,88 persen (yoy), berada di rentang sasaran inflasi 3 ± 1%.

“Hal ini diikuti dengan persentase kemiskinan yang menurun dari 21,35 persen tahun 2018 menjadi 19,96 persen pada Maret 2023 atau menurun 1,39 persen,” ujarnya.

Seiring dengan itu jelas VBL, tingkat pemerataan pembangunan yang diukur dari indeks gini yakni 0,355 di tahun 2019 menjadi 0,325 pada periode Maret 2023 dan lebih rendah dari rata-rata nasional 0,388.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan sebesar 1,51 poin yakni 64,39 pada tahun 2018 menjadi 65,90 di tahun 2022. Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan usia harapan hidup dari 66,38 tahun 2018 menjadi 67,47 tahun 2022.

"Demikian pula angka pengeluaran per kapita naik menjadi Rp 7,87 juta pada tahun 2022 dibanding tahun 2018 sebesar Rp 7,56 juta," jelas VBL.