KATANTT.COM--Lulusan perguruan tinggi untuk tidak memfokuskan diri menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena masih banyak lapangan kerja lain yang lebih menjanjikan dari pada menjadi PNS.

Peryataan itu dikatakan motivator UKM, Rikardus Outneil Yunatan saat sharing pada acara yudisium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Kamis (10/3/2022) yang berlangsung di aula lantai III Kampus Lama Unwira Kupang.

Dalam kegiatan tersebut anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi Gerindra ini mengatakan, bukan zamannya lagi setelah lulus  dengan  menggantungkan harapan jadi PNS. Namun harus perlu kreaktif dalam era new normal.

Untuk perkembangan informasi dan komunikasi yang pesat ini, para wisudawan juga wajib memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi ciri dunia kerja diera digital ini.

Kepemilikan ketrampilan abad ke 21 yang meliputi communication, collaboration, creativity, crikital thinking akan sangat membantu untuk berkembang di masyarakat.Berbagai kemampuan itu menjadi lebih kuat dan maju sehingga mampu untuk melakukan sesuatu berguna bagi diri sendiri dan masyarakat," katanya. 

Oleh karena, lanjutnya hal utama yang perlu ada dalam diri anda adalah Aku Bisa Apa setelah menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi ada tiga hal yakni apakah seumur hidup menjadi karyawan dan menjadi wirausahawan serta menjadi karyawan sambil berusaha.

"Jika ingin berwirausaha maka tentunya yang paling utama diri anda adalah jangan pernah ada rasa takut.Sebab wirausaha bukan mimpi, tapi dibangun dari mimpi dan niat," katanya.

Menurutnya, ada 5 potensi yang ada pada orang lain yang dapat dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan yakni menciptakan ide usah, pengalaman seperti magang, mengajak yang sudah berpengalaman atau menggali ilmu pengetahuan. Dan berikutnya modal usaha, mengatur waktu, serta yang terakhir adalah kreatif.

"Dengan kondisi pandemi saat ini banyak usaha yang mengalami kesulitan akibat tidak bisa secara langsung berinteraksi, sehingga salah satu yakni melakukan usaha secara digital, sehingga mau tidak mau harus mengikuti perkembangan ini," katanya.

Memang kadang problema mengapa mereka yang telah selesai dari perguruan tinggi dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan hal lain dipengaruhi oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga  yang dari dulu selalu ingin anaknya menjadi pegawai.

Serta para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan berusaha. Padahal, katanya keuntungan menjadi wirausahawan yakni keuntungan usaha menjadi milik sendiri, memperoleh status dan kepuasan, tidak diperintah orang lain, berhak mengambil keputusan, dapat memilih jenis usaha sendiri. Dan yang terakhir mempunyai kesempatan berjiwa sosial.

Memang ada kerugian menjadi wirausahawan yakni jam kerja panjang dan tidak pasti, pendapatan tidak stabil, menanggung resiko, belajar tidak ada akhir  dan sering terlibat masalah keuangan. Namun, bagi orang yang menang tidak punya alasan untuk tidak melangkah, dan bagi orang yang kalah punya 1.000 alasan untuk tidak melangkah," katanya.

Akan tetapi kata dia, jangan sia-sia ilmu yanga ada dengan abiskan jata gagalmu diusia muda sehingga dihari tuamu tidak ada lagi tersisah jatah gagal diusia tua. Jangan pernah takut untuk berbuat salah.