KATANTT.COM--Gunung
Lewotobi Laki-laki di Kabupaten
Flores Timur, Rabu (16/4/2025) pagi meletus sebanyak dua kali. Dua kali letusan tersebut terjadi pukul 05.33 dan 05.44 Wita dengan semburan abu vulkanik 2,5 kilometer hingga 3,5 kilometer.
Aktivitas letusan tersebut disampaikan Petugas Pos Pengamatan
Gunung Api (PPGA)
Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere dalam laporan tertulis pada Rabu (16/4/2025).
letusan pertama yang terjadi pukul 05.33 Wita Gunung
Lewotobi Laki-laki menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.500 meter diatas puncak.
"Telah terjadi erupsi G.
Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 April 2025 pukul 05:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.500 m di atas puncak (± 5.084 m di atas permukaan laut)," kata Emanuel melalui keterangsan tertulis yang dikeluarkan PPGA pada pukul 05.46 wita.
Menurut Emanuel kolom abu saat letusan pertama teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
"
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 5 menit 2 detik," jelas Emanuel.
Gunung
Lewotobi Laki-laki menurut Emanuel meletus kedua pada Rabu pagi pukul 05.44 wita dengan semburkan abu vulkanik setinggi 2.500 meter diatas puncak.
"Telah terjadi erupsi G.
Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 April 2025 pukul 05:44 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 4.084 m di atas permukaan laut)," mengutip laporan tertulis petugas PPGA
Lewotobi, Emanuel Rofinus Bere yang dikeluarkan pukul 05.58 wita.
Emanuel menjelaskan pada letusan kedua ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dan berlangsung selama tiga menit 53 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara dan selatan," ujar Emanuel yang melaporkan dari PPGA
Lewotobi di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang.
Gunung
Lewotobi Laki-laki yang memiliki tinggi 1.584 meter diatas permukaan laut, terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura,
Flores Timur tersebut saat ini berstatus siaga atau level III.
Disampaikan Emanuel, PPGA pun telah mengeluarkan rekomendasi dan larangan bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat di sekitar G.
Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi G.
Lewotobi Laki-laki," kata Emanuel
Dia meminta masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah dan tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat di sekitar G.
Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G.
Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote," jelas Emanuel
PPGA juga mengimbau agar masyarakat terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung
Lewotobi Laki-laki agar selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut agar terhindari bahaya abu vilkanik pada sistem pernapasan.
Pada bagian lain PPGA juga meminta agar Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan petugas PPGA
Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang atau ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung.