• Nusa Tenggara Timur

Remaja Putri di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Imanuel Lodja | Kamis, 21/10/2021 18:06 WIB
 Remaja Putri di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri Ilustrasi bunuh diri (Foto: tirto)

katantt.com--Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri dialami SPA (16), seorang remaja yang juga siswi salah satu SMK di Kota Kupang. Korban ditemukan meninggal dengan posisi gantung diri di rumah kerabatnya di Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Kamis (21/10/2021) pagi.

Dion T (26), salah satu kerabat korban mengaku kalau saat itu sedang tidur di kamar lantai bawah dengan ponaan Misel.

Saat itu, Boby Lorens A, kakak kandung korban ke kamar Dion dan mengatakan kalau sudah beberapa kali memanggil nama korban namun tidak ada jawaban dari korban.

Boby memanggil kakak korban yang lain, Ardi A untuk membantu membangunkan korban. Namun saat Ardi mengetuk pintu kamar korban, juga tidak ada tanggapan dan jawaban dari korban.

Dion pun ke lantai atas dan memanggil Ardi untuk sama-sama melihat dan mengecek keberadaan korban dengan mengintip dari ventilasi kamar korban.

Karena Ardi belum datang, Dion kemudian mengambil kursi lalu melihat korban dari ventilasi kamar.

Ia kaget saat melihat dari ventilasi dan melihat korban sudah tergantung di terali jendela dengan menggunakan handuk terlilit di leher.

Setelah itu Dion langsung berteriak dan memanggil semua penghuni rumah yang lain untuk datang membantu mendobrak pintu kamar korban.

Ardi A (26) yang juga kakak kandung korban mengakui kalau korban sering bangun pagi sehingga saat korban belum juga bangun, ia menggedor pintu kamar korban namun tidak ada jawaban dari korban.

Ia mengaku kaget saat Dion berteriak pasca mengintip dari ventilasi kamar korban dan mendapati korban sudah gantung diri.

Karena panik dan kalut, mereka pun mendobrak pintu kamar dan menurunkan tubuh korban dari membuka ikatan handuk di leher korban.

korban diduga bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan menggunakan sebuah handuk berwarna biru putih yang diikat pada terali jendela kamar korban.

"Belum diketahui apa penyebab korban melakukan gantung diri di lokasi kejadian serta di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan hanya ditemukan adanya bekas lilitan pada leher," ujar Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021).

Menurut keterangan kerabat korban yang tinggal serumah bahwa selama ini korban tidak pernah mempunyai masalah dengan saudara-saudaranya maupun menceritakan keluhannya.

Kamis (21/10/2021) subuh sekitar pukul 01.00 wita, korban yang tidur di lantai II, masih turun ke lantai 1 untuk makan dan usai makan kembali ke kamar hingga ditemukan meninggal pada pagi hari.

Kedua orang tua korban saat ini tinggal di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Selama ini korban dan kakak-kakaknya tinggal bersama di rumah kerabat mereka, Eda A di Kelurahan Nefonaek, Kota Kupang.

Saat kejadian, Eda A sendiri tidak berada dirumah karena sedang berada di Inggureo Kabupaten TTU.

Di rumah tersebut ada 9 orang yang tinggal termasuk korban bersama tiga orang kakak kandungnya, empat orang sepupu dan satu orang ponaan.

Pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kematian korban dan menerima semua yang terjadi adalah musibah.

Keluarga korban untuk membuat penolakan visum dan surat pernyataan penolakan jenazah korban diautopsi di Polres Kupang Kota.

"Keluarga menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian korban sehingga jenazah korban kita serahkan ke pihak keluarga," ujar Sepuh Siregar.

Polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian serta memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.

FOLLOW US