Lagi, Gara-gara Mabuk Miras Pria di Alor Tewas Dibacok Teman Sendiri

Imanuel Lodja | Kamis, 25/08/2022 14:19 WIB

Kasus penganiayaan yang menyebabkan matinya orang terjadi lagi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Pembacokan dengan parang dilakukan oleh Yosua A Lebo terhadap korban Suprianus Trayanus Malsibo. ilustrasi

KATANTT.COM--Kasus penganiayaan yang menyebabkan matinya orang terjadi lagi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Pembacokan dengan parang dilakukan oleh Yosua A Lebo terhadap korban Suprianus Trayanus Malsibo.

Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu Yames Jems Mbau, SSos, yang dikonfirmasi Kamis (25/8/2022) mengakui kalau peristiwa ini terjadi di rumah duka almarhum Natan Maukamang di Kelurahan Welai, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Yames Jems Mbau menyebutkan kalau pada Selasa (23/8/2022) sekitar pukul 09.00 wita, tersangka berada di rumahnya. Kemudian membuka tempat usahanya yaitu perbengkelan yang kebetulan tempat usaha bengkel milik tersangka ada di depan rumahnya sendiri.

Kemudian pada pukul 21.00 wita tersangka menutup bengkelnya dan kembali ke rumah untuk makan. Ia baring-baring hingga tanpa sadar tersangka tertidur.

Baca juga :

Tengah malam sekitar pukul 01.00 wita, Karen Mantao datang ke rumah tersangka dan membangunkannya untuk meminjam lampu sorot untuk digunakan di rumah duka.

Setelah itu tersangka dan Karel Mantaon bersama-sama membawa lampu sorot tersebut ke rumah duka. Di rumah duka, tersangka memasang lampu sorot tersebut dan selanjutnya tersangka melihat korban dengan beberapa keluarga duka sedang duduk sambil minum kopi dan makan sirih pinang.

Di tenda duka korban Suprianus Trayanus Malsibo duduk dengan Karel Mantaon, Dominggus Letsama alias Domi dan Elimelek Lande alias Melek.

Tersangka pun ikut bergabung. Selang beberapa saat Karel Mantaoan pergi membeli minuman keras jenis sopi. Namun bersamaan dengan itu, Nehelmia Mantaon datang dan ikut bergabung duduk dengan korban cs.

Saat itu Nehelmia Mantaon membawa minuman keras jenis sopi. Korban cs pun menikmati minuman keras tersebut sambil menunggu Karel Mantaoan datang.

Nehelmia saat itu berperan menyuguhkan minuman tersebut. Setelah satu botol sopi habis, Karel Mantaon datang membawa 2 botol minuman keras jenis sopi.

Mereka pun lanjut menikmati minuman keras tersebut. Saat itu tersangka yang menyuguhkan minuman. Hingga beberapa putaran Nehelmia Mantaon sudah tertidur dengan posisi duduk di kursi.

Kemudian Karel Mantaon juga sudah tertidur dengan posisi duduk di kursi. Sementara tersangka bersama korban masih menikmati sisa miras. Adapun Domi serta Elimelek tidak ikut minum hingga beberapa putaran.

Domi pun tertidur dengan posisi duduk di kursi hingga pukul 04.00 wita. Saat itu tersangka dengan korban saja yang masih menikmati minuman keras tersebut.

Tersangka menyuguhkan minuman dan tersangka bersama korban bercerita. "Korban bercerita tentang kehidupannya saja seakan-akan di tempat tersebut hanya ada dirinya dan seakan-akan dirinya paling tinggi sehingga tersangka mendengarnya dan lama-lama tersangka merasa jengkel dan emosi," katanya.

Pukul 04.00 wita, tersangka berjalan ke arah timur dengan tujuan ke dapur rumah milk almarhum Natan untuk mencari barang entah kayu, batu atau parang yang akan digunakan untuk menganiaya korban.

Namun saat tersangka hendak ke dapur milik almarhum Natan, tersangka melihat ada sebilah parang di tangga depan rumah.

Tersangka kemudian mengambil parang tersebut. Kemudian tersangka kembali mendatangi korban Suprianus yang saat itu sedang duduk. "Tersangka kemudian berdiri di samping kanan korban dengan jarak sekitar setengah meter," ujarnya.

Tersangka langsung mengayunkan parang yang dipegang menggunakan tangan kanan dari arah atas ke bawah sebanyak satu kali mengenai kepala korban hingga korban terjatuh di tanah. "Kepala korban mengeluarkan darah," ujarnya.

Kemudian warga lain berdatangan dan ada orang yang mendorong tersangka namun tersangka tersadar dan ikut untuk mengangkat korban dan mau membawanya ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.

"Saat itu Karel Mantaon sudah membawa sepeda motor kemudian tersangka mencoba mengangkat korban namun karena korban terlalu besar hingga mereka tidak manpu mengangkat korban untuk dinaikkan ke sepeda motor," tambahnya.

Kemudian tersangka berinisiatif menahan mobil pick up yang lewat dan tersangka bersama sopir mobil pick up ke tempat kejadian untuk menjemput korban.

Korban dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil pick up, sedangkan tersangka menahan sepeda motor dan ikut ke rumah sakit untuk melihat keadaan korban.

Setelah tersangka memastikan korban sudah dirawat di rumah sakit, tersangka langsung menyerahkan diri di kantor Polres Alor.

Hingga semalam pada pukul 21.00 wita, tersangka mendengar kabar bahwa korban meninggal dunia. "Tersangka sudah diamankan di Polres Alor," ujar Kasat Reskrim Polres Alor.

TAGS : Polres Alor Kasus Pembacokan Mabuk Miras