KATANTT.COM---Fransiskus Kolo selaku Ketua RT 09/RW 09 klarifikasi viralnya informasi di media sosial soal adanya aksi penjeratan, pelemparan mobil, hingga pengejaran oleh Polisi lalu lintas hingga pengendara motor jatuh di wilayah Gerbades, Kelurahan Beirafu, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.
Kiki akrab disapa menegaskan bahwa, seluruh informasi yang viral tersebut tidak benar atau hoaks. Pasalnya yang terjadi itu anak-anak bermain layang-layang sehingga talinya putus dan bersama ada warga pengendara motor melintas.
"Yang benar itu hanya anak-anak bermain layang-layang dan talinya putus saat ada orang yang lewat. Tidak ada pemasangan jerat seperti yang ramai dibicarakan di media sosial,” ujar dia kepada media, Jumat (13/6/2025).
Lebih lanjut Kiki juga membantah isu yang beredar bahwa adanya pelemparan mobil dan pengejaran oleh Polisi lalu lintas hingga jatuh di sekitar lingkungan Gerbades dan kaitan itu pihak Polres Belu juga sudah mengklarifikasi isu tersebut.
“Kami di Gerbades ini selama ini hidup aman dan damai. Kalau ada kejadian seperti itu, saya pastikan tidak pernah terjadi. Itu semua tidak benar,” tegas dia.
Kiki mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi di media sosial. Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak melintasi wilayah Gerbades agar tidak ragu dan merasa aman.
“Silakan saja kalau mau melewati Gerbades. Mau jam berapa saja. Kami pastikan wilayah ini aman. Jika ada kejadian mencurigakan, warga bisa langsung melapor kepada kami,” ketua dia.
Senada, tokoh pemuda Gerbades, Theodorus Bere Loe, juga menegaskan bahwa video dan postingan yang viral di medsos di wilayah Gerbades adalah informasi palsu.
“Itu semua hoaks. Tidak ada penjeratan, pelemparan mobil, atau pengejaran. Kami sangat menyayangkan informasi bohong seperti itu bisa menyebar luas dan mencemarkan nama baik lingkungan kami,” kata dia.
Thei berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi dan menyebarkan informasi, serta menjaga kerukunan dan rasa aman antar warga, khususnya di wilayah perbatasan seperti Kabupaten Belu.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Belu, IPTU Marthen Luther Petterson dikonfirmasi menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar. Begitu juga dengan kasus laka lantas di wilayah Gerbades.
"Kami bersama Kasat Intelkam dan Paminal Polres Belu sudah melakukan verifikasi dilapangan bahkan sudah cek di beberapa rumah sakit, termasuk di Rumah Sakit Tentara yang dekat dengan lokasi itu sekitar 500 meter, tidak ada pasien yang masuk karena kecelakaan," sebut dia.
Jelas Petterson, dari foto yang beredar soal kecelakaan itu ada marka jalan yang cat warna putih. "Sekitar radius 1 km dari lokasi kejadian di Gerbades itu, kami cek tidak tidak ada marka jalan," tandas dia.
Petterson juga menghimbau kepada masyarakat kabupaten Belu untuk bijak dalam bermedia sosial, jangan menyebarkan informasi hoax dan yang meresahkan masyarakat.