• Nusa Tenggara Timur

Kadis Kominfo Kabupaten Kupang Buka Pekan Literasi Digital di Gereja Imanuel Tuameko Penfui Timur

Semy Andy Pah | Senin, 29/05/2023 06:34 WIB
Kadis Kominfo Kabupaten Kupang Buka Pekan Literasi Digital di Gereja Imanuel Tuameko Penfui Timur Pekan Literasi Digital di Gereja Imanuel Tuameko Penfui Timur dengan moderator Ivan Raymond Rondo dengan narasumber Pdt Noverrikus Maufa STh dan Alfons Bert.

KATANTT.COM--Aptika Kominfo Pusat bekerja sama dengan kelompok Komunitas Masyarakat Jemaat GMIT Imanuel Tuameko, menyelenggarakan Talkshow dan Edukasi digital bagi masyarakat.

Pekan Literasi digital yang mengambil tema #makinCakapDigital kali dengan topik Melawan Hoax dan Bijak Bermedia Sosial diselenggarakan di gereja Imanuel Tuameko Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Kamis (25/5/2023).

Kegiatan ini dihadiri 125 peserta dan mayoritas generasi milenial dan zilenial ini dibuka Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kupang, Jawan Mau yang berpesan bahwa pengguna internet di Kabupaten Kupang saat ini adalah 40-an persen dari total populasi masyarakat.

"Oleh karena itu penting untuk masyarakat pengguna berhati hati dengan berbagai Hoax dan ujaran kebencian yang beredar di social media hari ini," katanya.

Jawan menyebut internet dapat menciptakan peluang ekonomi bagi UKM dan para milenial, karena itu sangat baik dan Pemerintah Kabupaten kupang angat berterima kasih jika hari ini Gereja melalui para pendetanya mulai mengambil peran untuk mendorong literasi di lingkup jemaat.

Sementara itu Pendeta Novverrikus Maufa, STh, yang akrab di sapa Pendeta Erik menegaskan bahwa sebagai orang muda Kristen gunakanlah etika di dalam bermedsos. Antara lain cinta dan penghormatan akan sesama secara online.

"Dahulu facebook kita buka kita bahagia karena sosmed bias mempertemukan dengan kawan sekolah, yang sudah lama tidak bertemu. Tapi sekarang kalau buka facebook kita lebih banyak dipertemukan dengan konten negatif seperti ujaran kebencian, menyerang pribadi, saling menjatuhkan, fitnah dan tidak ada lagi saling menghargai, mnghormati dan cinta kasih," jelasnya.

"Berkaitan dengan akun palsu yang sekarang makin marak dan meresahkan banyak orang menjelang tahun politik. Tetapi masih mendapat dukungan dari segelintir orang dengan alasan biar akun palsu tapi yang dia omong itu kebenaran. Bagi saya ini sebuah kekeliruan besar. Karena sejatinya sebuah kebenaran jika disampaikan dengan cara yang salah (akun palsu) maka akan tetap salah dan hal inipun berlaku sama bagi para pendeta," ungkapnya.

Sementara itu Alfons Berto menambahkan bahwa era 4.0 ini, pengguna internet wajib menjaga privasi akun dan perlindungan data pribadinya. Internet yang sangat luas ini ada psotifnya ada juga negatifnya, terutama para hacker yang suka mencuri data untuk kepentingan pribadi dan bisnis data.

Talkshow yang di moderatori oleh Ivan Raymond Rondo Tokoh Muda pariwisata dan Industri kreatif serta pegiat Literasi dan penggagas digital Ministry ini, sangat interaktif dan berhasil memicu diskusi yang hangat dengan berbagai pertanyaan kritis dari para milenial.Dan di akhir diskusi.

Ivan menyampaikan bahwa, internet adalah keniscayaan dan Kreatifitas Digital adalah jalan menuju masa depan. Karena itu yang harus di lakukan adalah segera bertransformasi dan membangun perilaku Kristen dalam beradaptasi dan meningktkan skill set digital bagi para anak mud.

"Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pelayanan gereja menggunakan tehnology berikut berhati – hati dala membagikan konten yang belum bisa dipertanggung jawabkan sumber dan kebenaran," ujarnya.

Pernyataan senada diungkapkan Ketua Majelis Jemaat Imanuel Tuameko, Pendeta John Harold David Nakmofa, STh, yang menyambut baik kerja sama kegiatan Literasi Digital ini

Ia menambahkan pula bahwa jika para pendeta tidak mampu beradaptasi sejak sekarang maka Gereja bukan saja tertinggal tapi akan ditinggal oleh jemaatnya di hari esok. "Gereja sudah harus memperkuat tiang-tiangnya melalui generasi muda yang melek digital," pungkasnya.

FOLLOW US