KATANTT.COM--PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT kembali mengukir prestasi di level nasional dengan meraih penghargaan Digital Banking Awards 2022 Kategori BPD Dimensi Kolaborasi. Keberhasilan ini menambah daftar prestasi yang ditoreh Bank kebanggaan masyarakat Flobamora di nakhodai Harry Alexander Riwu Kaho.

Pencapaian prestasi yang sangat prestisius ini terungkap pada puncak acara Penganugerahan Digital Banking Awards 2022 yang digelar Selasa (28/6/2022) petang secara live (melalui Zoom) di Berita Satu TV, Live Streaming di Youtube, Face Book, investor.id, dan Beritasatu.com.

Digital Banking Awards 2022 digelar Majalah Investor sebagai bagian dari Berita Satu Media Holdings dan Intellectual Business Community dalam memberikan pemeringkatan dan penghargaan untuk layanan digital perbankan. Penghargaan diberikan kepada bank digital murni maupun bank-bank umum yang sudah mendigitalisasi layanan dan operasionalnya.

Selain Bank NTT, lima BPD yang juga meraih Digital Banking Awards 2022 adalah PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Dimensi Data, PT BPD Jawa Tengah Dimensi Teknologi, PT BPD DKI Jakarta Dimensi Manajemen resiko, PT BPD Kalimantan Tengah Dimensi Tatanan Institusi dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Dimensi Customer.

Primus Dorimulu selaku Direktur BeritaSatu Media Holdings dalam sambutannya mengatakan sejalan dengan kemajuan pesat layanan digital banking saat ini, Majalah Investor sebagai bagian dari Berita Satu Media Holdings dan Intellectual Business Community menggelar pemeringkatan dan pemberian penghargaan (awards) untuk layanan digital perbankan.

Ia mengakui penghargaan diberikan kepada bank digital murni maupun bank-bank umum yang sudah mendigitalisasi layanan dan operasionalnya.

Menurut Primus, tujuan utama pemeringkatan dan pemberian penghargaan ini adalah mempercepat transformasi digital bank di Indonesia. Tujuan lainnya adalah untuk memetakan (mapping) layanan digitalisasi perbankan secara umum serta memeringkat kualitas layanan digital banking setiap kategori bank berdasarkan klasifikasi KBMI (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti).

“Acara ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dalam mendorong transformasi digital sektor perbankan, mendorong bank-bank untuk memperbaiki kualitas layanan digital, mendorong terjadinya akselerasi pembentukan ekosistem digital perbankan di Indonesia, serta sebagai ajang untuk memacu setiap bank bertranformasi digital secara komprehensif,” jelas Primus.