• Bisnis

Dukung Pertemuan G20, Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Labuan Bajo

Imanuel Lodja | Selasa, 17/05/2022 16:44 WIB
Dukung Pertemuan G20, Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Labuan Bajo Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina melakukan test drive dan pengisian daya di SPKLU di Kampung Ujung untuk mendukung kegiatan presidensi G20.

KATANTT.COM--Mobil Listrik Pertama di Nusa Tenggara Timur kini hadir di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Hal ini selaras dengan hadirnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah diresmikan sebelumnya terletak di Kampung Ujung untuk mendukung kegiatan presidensi G20.

Dengan adanya mobil listrik mendukung terwujudnya electrifying lifestyle di masyarakat dan merangsang adanya ekosistem kendaraan listrik bagi para pengusaha, pemda, BOP, dan instansi lainnya untuk beralih kendaraan listrik di kawasan DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Labuan Bajo.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko mengungkapkan kehadiran mobil listrik di Labuan Bajo ini menjadi showcase penggunaan mobil listrik sebagai salah satu simbol tema utama G20 yakni transisi ke energi bersih. Selain itu dapat mendukung percepatan terwujudnya ekosistem kendaraan listrik di NTT.

Jatmiko menjelaskan untuk pengisian di SPKLU sendiri biaya pengisian (39 kWh)/mobil dari angka 0% Baterai adalah Rp 110.000,- dimana harga per kWh pengisian di SPKLU Fast Charging sebesar Rp 2.466,78/kWh. Lebih lanjut Jatmiko menjelaskan lama pengisian 0 % - 70% memakan waktu cuma 30 menit, dan bila full untuk pemakaian harian baterai 100% dapat menempuh jarak hingga 350 km. tutur Jatmiko

Lanjut Jatmiko, penggunaan kendaraan listrik jauh lebih efisien dibanding kendaraan konvensional, dengan perbandingan setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo watt hour (kWh) listrik. "Harga BBM per satu liter sekitar Rp 7.000-Rp 8.000, sementara tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 2.466,78/kWh. Dengan demikian berarti penggunaan kendaraan listrik 60% lebih efisien dari menggunakan BBM,” terang Jatmiko.


Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina melakukan test drive bersama Manager PT PLN (Persero) ULP Labuan Bajo, Godgrant Happyanus Letik (28/4) lalu ini sangat tertarik dengan kendaraan listrik. Sebagai daerah periwisata perlu ada kendaraan ramah lingkungan seperti ini.

"Untuk ke depannya direncanakan BPOLBF juga akan pengadaan 2 (dua) kendaraan listrik seperti ini lengkap dengan SPKLU fast charging,” ucap Shana.

SPKLU tersebut juga sudah terintegrasi dengan aplikasi Charge.IN yang dapat memudahkan pemilik mobil listrik mengontrol dan memonitor pengisian daya di SPKLU. Aplikasi PLN Charge.IN sudah tersedia di Google Playstore dan aplikasi PLN Mobile.

FOLLOW US