• Nusa Tenggara Timur

Pemerintah Kota Kupang Kembangkan Pariwisata Berbasis Lima Pilar

Semy Andy Pah | Rabu, 26/01/2022 20:29 WIB
Pemerintah Kota Kupang Kembangkan Pariwisata Berbasis Lima Pilar Wakil Walikota Kupang, Hermanus Man

KATANTT.COM--Pemerintah Kota Kupang di tahun 2022 ini berupaya mengembangkan sektor pariwisata berbasis pada lima pilar yakni pariwisata berbasis sejarah, budaya, atraktif, memikat dan berbasis masyarakat.

"Lima pilar dimaksud antara lain, yang pertama adalah pariwisata berbasis sejarah. Banyak peninggalan sejarah di Kota Kupang yang perlu dilihat dan akan diminati wisatawan. Kota Kupang juga menurutnya menjadi bagian dari kota pusaka di Indonesia," kata Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man di Kupang, Rabu (26/1/2022).

Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man tampil sebagai salah satu narasumber bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zet Sonny Libing dan anggota Komisi II DPRD Provinsi NTT, Jhon Oemathan pada acara dialog bertajuk “Mampukah Sektor Pariwisata Mendorong Percepatan Ekonomi NTT di Tahun 2022”.

Pilar yang kedua menurut Hermanus Man adalah pariwisata yang berbasis budaya sedangkan pilar adalah seluruh aktivitas pariwisata harus atraktif.

"Pilar yang keempat adalah pariwisata harus memikat, membuat orang untuk terus berkunjung misalnya karena  daya pikat kuliner dan tenun ikatnya," ujarnya.

Pilar yang kelima menurutnya adalah pariwisata harus berbasis pada masyarakat, sehingga menjadikan Kota Kupang yang aman huni dan pentingnya pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi digital.

Dengan berbasis pada lima pilar tersebut jelas Hermanus Man, pembangunan pariwisata akan mendatangkan tiga keuntungan.

"Antara lain; pendapatan daerah, terciptanya lapangan kerja yang menurunkan angka pengangguran serta produktivitas yang dapat meningkatkan income per kapita sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Ia menyebut 8 peluang bisnis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, antara lain;  usaha penginapan (hotel, home stay), restoran dan usaha kuliner, usaha rental mobil, tour guide dan penerjemah, pedagang kaki lima serta pusat oleh-oleh khas daerah berbasis masyarakat.

Sementara Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Dr. Zet Sonny Libing memaparkan NTT memiliki kurang lebih 1305 daya tarik wisata, baik wisata alam, budaya, fashion/tenun ikat (721 motif), kuliner dan karya seni yang tersebar di 22 kabupaten/kota.

"Jika potensi ini dikelola secara baik akan mendatangkan keuntungan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat," katanya.

Menurut Zet, secara politik Pemprov NTT telah menempatkan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan NTT. Diharapkan ekonomi kreatif akan ikut tumbuh karena pergerakan sektor pariwisata itu. Untuk itu butuh kerja sama pentahelix dengan berbagai stakeholder dan dukungan masyarakat dalam upaya tersebut.

Hal senada disampaikan anggota Komisi II DPRD NTT, Jhon Oemathan bahwa potensi pariwisata yang sudah digali oleh pemda setempat harus didukung dengan sumber daya manusia yang memadai.

"Artinya yang mendukung upaya peningkatan sektor pariwisata serta mau menjaga dan merawat potensi yang sudah ada," katanya.

Jhon mengapresiasi kemajuan dan keindahan Kota Kupang yang menurutnya sudah mengalami lonjakan dan mendapat pujian dari banyak tamu yang datang dari luar daerah.

FOLLOW US