• Nusa Tenggara Timur

Kunker ke Alor, Gubernur Pesan Desain Pariwisata NTT Dikerjakan Kolaboratif

Semy Andy Pah | Rabu, 20/10/2021 16:22 WIB
 Kunker ke Alor, Gubernur Pesan Desain Pariwisata NTT Dikerjakan Kolaboratif Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan dalam pertemuan bersama tokoh Lintas Agama se-Provinsi NTT dengan tema Penguatan Modernisasi Agama dan Merawat Keberagaman dari Pinggiran Indonesia di Gereja GMIT Pola Tribuana Kalabahi.

katantt.com--Untuk mendapatkan sebuah desain pariwisata yang hebat atau pariwisata sustainable maka harus butuh kinerja semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, lembaga agama, lembaga adat hingga pemerhati pariwisata.

Pesan ini diungkapkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan dalam pertemuan bersama tokoh Lintas Agama se-Provinsi NTT dengan tema "Penguatan Modernisasi Agama dan Merawat Keberagaman dari Pinggiran Indonesia" di Gereja GMIT Pola Tribuana Kalabahi, Rabu (20/10/2021).

"Kita hadir disini juga ada festival-festival. Nah berbicara tentang modernisasi agama dan juga pariwisata ini kita berbicara tentang iman dan pariwisata tentang imajinasi karya," katanya.

"Lembaga agama dan umatnya harus mulai untuk turut membantu pemerintah dalam membangun pariwisata sehingga bisa membantu menumbuhkan ekonomi. Jangan kita hanya terus menjalankan ajaran dan ritual keagamaan namun kita sendiri tidak mampu memiliki manfaat yang konkret untuk orang lain," sambung Viktor Laiskodat.

Ia menyebut, dengan merawat hubungan yang baik dalam keberagaman umat beragama ini juga tentunya ingin lembaga agama harus mampu mendorong umatnya untuk memiliki kesadaran (awarness) mengenai pentingnya pariwisata.

Menurut Viktor, dalam mengurus pariwisata tidak boleh kerja sendiri-sendiri namun harus sinergi dan kolaborasi saling memberi arahan, saling mendukung dan memberi saran atau ide untuk membangun pariwisata NTT.

Ia mengkaui alam dan budaya dengan nilai pariwisata tinggi harus mampu dijaga dengan baik dan pengelolaannya dengan baik.

"Desain pariwisata itu harus memberi nilai tambah. Misalnya dengan Festival Dugong itu harus dibuat kalender khusus, agar punya nilai mahal karena diadakan pada waktu tertentu saja. Kita jaga kelestariannya. Pun seperti olahraga diving harus kita jaga alam lautnya. Maka dari itu kita mau para pengunjung juga menjaga alam bawah laut tersebut," jelas Viktor.

Sementara itu Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, Alor sebagai penyangga destinasi pariwisata superprioritas dari Labuan Bajo. Alor ini ada spot diving indah dan juga festival dugong.

"Kita harapkan dengan festival dugong ini ke depannya juga harus mengkaji dugong bukan hanya dari aspek pariwisatanya dan juga bagaimana menjaga kelestariannya. Kita harapkan festival dugong juga bisa menjadi even nasional," kata Desi.

Bupati Alor Amon Djobo memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Saya sangat senang karena Bapak Gubernur kita ini sering turun langsung ke tengah masyarakat. Selama saya hidup ada dua gubernur yang kerja hebat dan mau turun langsung ke masyarakat yaitu bapak Ben Mboi dan bapak Viktor Laiskodat," katanya.

"Puji Tuhan juga selama kepemimpinan bapak Gubernur Viktor Laiskodat dan bapk Wakil Gubernur Josef Nae Soi selama ini Provinsi NTT selalu tenteram dan tidak ada gesekan yang terjadi dalam kehidupan beragama," sambung Viktor.

Kunjungan kerja ke Alor kali ini, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menghadiri Festival Paralayang, Festival Dugong didampingi Bupati Alor Amon Djobo, Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanes Uli Kale, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Libing bersama staf khusus Gubernur NTT, Imanuel Blegur dan Pius Rengka. (sp/biroadpim/setdantt)

FOLLOW US