Ungkap Kasus Pembunuhan Mahasiswa Sumba di Liliba, Kapolda NTT Bentuk Tim Gabungan

Imanuel Lodja | Selasa, 07/05/2024 07:44 WIB

Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin langsung gelar perkara kasus penemuan mayat yang terbakar di Kelurahan Liliba, Kota Kupang. Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono Bersama para Pejabat Utama Polda NTT termasuk Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung dan penyidik, orang tua korban, serta perwakilan Cipayung Plus saaat memimpin gelar perkara di Mapolda NTT, Senin (6/5/2024).

KATANTT.COM--Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin langsung gelar perkara kasus penemuan mayat yang terbakar di Kelurahan Liliba, Kota Kupang.

Gelar perkara dilakukan di Mapolda NTT, Senin (6/5/2024) dihadiri Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono serta para Pejabat Utama Polda NTT termasuk Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung dan penyidik, orang tua korban, dan perwakilan Cipayung Plus.

Gelar perkara ini merupakan komitmen dan perhatian serius dalam menangani kasus ini. serta wujud janji Kapolda NTT kepada keluarga dan Cipayung plus pada saat audiensi dengan Kapolda hari Jumat (4/5/24) yang lalu di Mapolda NTT.

Usai gelar perkara, Kabid humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, menyampaikan bahwa Polda NTT akan mengambil alih penyidikan kasus tersebut dengan membentuk tim gabungan penyidik Polda dan Polresta.

Baca juga :

"Kapolda NTT bentuk tim gabungan untuk ungkap kasus tersebut. Sprindik dan semua administrasi penyidikan berkaitan pengambilalihan kasus hari ini sudah dibuat," ujarnya, Senin (6/5/2024) petang..

Langkah ini diambil untuk segera mengungkap kebenaran di balik kasus yang menimpa Sebastianus Bokol alias Tian pada tanggal 2 Agustus 2022 lalu. Dengan dipimpin langsung oleh Kapolda NTT, gelar perkara hari ini menjadi tonggak penting dalam upaya penyelesaian kasus tersebut.

Tim yang dibentuk dipimpin langsung oleh Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar SIlalahi dan bekerja dibawah pengawasan langsung Wakapolda NTT untuk memastikan kasus ini ditangani secara tuntas.

Komitmen Polda NTT dalam menegakkan keadilan terlihat dari langkah-langkah konkret yang diambil dalam gelar perkara ini. Semua pihak berharap agar kasus ini dapat segera terungkap, memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Sebelumnya, Pusdokkes Mabes Polri mengirimkan hasil tes DNA pasangan suami istri (Pasutri) asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Bertolomeus Radu Bani (44) dan Maria Muda Kaka (43) ke Polresta Kupang Kota pasca Pasutri ini menjalani tes DNA di Bid Dokkes Polda NTT, Rabu (5/10/2022) lalu.

Tes DNA dilakukan AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan, Sp.F MH.Kes (Kasubbid Dokpol Biddokkes) dan Bripda Saint Valentino Tefnai, AMd.Kep dengan pengambilan sampel darah, air liur, kuku dan rambut dari pasangan suami istri asal Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT ini.

Sampel DNA ini dikirim ke laboratorium Pusdokkes Mabes Polri untuk pengujian bersama sampel organ tubuh Mr X, korban meninggal dunia yang ditemukan dalam kondisi terbakar pada awal Agustus 2022 lalu.

Hasilnya positif kalau jenazah Mr X adalah Sebastian Bokol alias Tian (21), mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMB Yogya) angkatan 2019 datang ke Kota Kupang sejak April 2022 lalu.

Hasil DNA sumsum, tulang, gigi dan sampel lainnya identik dengan Pasutri asal Kabupaten Sumba Barat Daya ini. Karena hasilnya positif, keluarga meyakini kalau Mr X yang ditemukan terbakar dan meninggal belum lama ini adalah Tian.

Keluarga pun membawa pulang jenazah Tian ke kampung halamannya di Kabupaten Sumba Barat Daya. Mayat Mr X yang ditemukan di kali kering dekat pekuburan umum Liliba RT 045/RW 16, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (2/8/2022) adalah mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT yang selama ini kuliah di Yogyakarta.

Hal ini diperkuat dengan hilangnya Sebastian Bokol alias Tian (21) sejak awal Agustus 2022 lalu. Tian yang juga mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMB Yogya) angkatan 2019 datang ke Kota Kupang sejak April 2022 lalu.

Tian yang juga warga asal Kampung Homba Karipit, Desa Homba Karipit, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT itu menghilang dan tidak bisa dihubungi setelah menghadiri acara ulang tahun pacarnya pada 10 Juni 2022 lalu di Kota Kupang.

"Terakhir facebooknya aktif pada 31 Juli 2022 dan pada tanggal 1 Agustus Tian masih menghubungi salah satu rekannya. Sejak saat itu handphone nya tidak aktif lagi dan dia hilang," ujar Matius (31), salah satu kerabat Tian di Kota Kupang.

Matius mengaku kalau Tian ke Kupang sejak bulan April menghadiri acara ulang tahun pacarnya Enjel Katoda. "Enjel yang belikan tiket sehingga dia ke Kupang," ujarnya.

Namun selama di Kota Kupang, Tian tinggal di kost kakaknya di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang. Tian tidak ada kabar dan hilang sejak awal Agustus 2022. Orang tua Tian, Bertolomeus Radu Bani (44) dan Maria Muda Kaka (43) awalnya menduga kalau korban ke Kupang untuk bekerja.

Akhir Agustus, orang tua Tian mulai gelisah karena korban tidak ada kabar. Namun orang tua sedikit memaklumi dan menduga Tian takut menghubungi mereka karena putus kuliah di Yogyakarta.

Keresahan orang tua kembali dirasakan pada awal Oktober karena Tian sulit dihubungi. Mereka makin kuatir karena rekan-rekan Tian di Kota Kupang tidak ada yang mengetahui keberadaan Tian.

Orang tua Tian meminta bantuan Matius untuk meminta foto jenazah yang terbakar dan dikirim. Orang tua Tian pun ke Polres Sumba Barat Daya membuat laporan orang hilang. Awalnya Tian diketahui sedang berada di Kota Kupang, karena ada informasi dari keluarga dan rekan-rekannya, bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang.

Orang tua Tian langsung menghubungi Tian lewat telepon seluler, Tian mengaku, ia sedang berada di Kota Kupang. Kemudian hubungi lagi pacarnya, Enjel Katoda, membenarkan bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang, dan saat ini Tian sedang menginap di indekos Kakak iparnya (Ayu Katoda).

Tian masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya. Tian terakhir hilang kontak pada Selasa (2/8/2022) lalu. Sebelumnya jenazah Mr X yang ditemukan dalam kondisi terbakar di otopsi berupa pemeriksaan luar dan dalam jenazah, Rabu (3/8/2022) petang.

Pemeriksaan luar dan dalam jenazah (visum otopsi) dilakukan tim medis sesuai dengan surat permintaan nomor R/237/VIIII/2022/Polresta Kupang Kota perihal permintaan visum luar dan dalam jenazah (otopsi).

Jenazah Mr X mengalami luka bakar dengan luas 100 persen dengan derajat luka bakar I - II (hanya sampai pada kulitnya saja). Tim dokter memastikan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki dewasa tanpa identitas dengan panjang badan 167 centimeter. Ada sejumlah luka memar pada kepala korban dan kaki serta tangan dalam kondisi hangus.

Penyebab pasti kematian korban adalah luka bakar di sekujur tubuh dgn luas 100 persen dan dengan derajat I - II disertai dengan keracunan CO (karbon monoksida).

Jasad laki-laki ditemukan hangus terbakar di antara bebatuan dalam kalimati dekat TPU Liliba. Lokasi penemuan adalah batas wilayah antar kelurahan Liliba dan Naimata. Jenazah tersebut ditemukan oleh Ryan seorang siswa Sekolah Dasar yang melewati tempat tersebut saat pulang sekolah sekitar pukul. 13.00 Wita Selasa (2/8/2022).

Saat dilakukan olah TKP oleh petugas Inafis Polresta Kupang Kota, jasad korban sudah tidak bisa dikenali lagi karena sudah hangus. Dan di sekitar jasad korban terdapat daun bekas terbakar dan juga satu unit telepon seluler yang diduga milik korban yang sudah disita polisi. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan tangan kanan menempel di dahi dengan posisi kaki menyilang.

ketua RT 45, Kanisius Gabur di TKP menegaskan warga sekitar tidak tahu siapa yang melakukan pembakaran dan juga waktu jasad tersebut dibawa dan dibakar. DI Sisi lain, jenazah Mr. X yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan diduga korban pembunuhan oleh warga di dalam kali dekat TPU Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang Selasa (2/8/2022) siang dipastikan bukan warga Kelurahan Liliba.

Pada saat penemuan jenazah juga warga di sekitar TKP tidak mengenali korban karena sudah tidak bisa dikenali akibat sekujur tubuh terbakar. Dan tidak ada yang mengenalinya.

TAGS : Polda NTT Polresta Kupang Tim Gabungan