Empat Kali Gagal Tes Polisi, tak Urungkan Niat Siswa Bintara Ini jadi Anggota Polri

Imanuel Lodja | Senin, 20/12/2021 21:18 WIB

Proses pendidikan pembentukan bagi siswa bintara Polri angkatan 46 tahun 2021 segera berakhir. Sebanyak 230 siswa bintara Polri akan dilantik di SPN Polda NTT pada Rabu (22/12/2021) mendatang. Siswa bintara Polri terbaik, I Gusti Ngurah Putu Bagus Chandra Wiguna, saat dilantik sebagai anggota Polri di SPN Polda NTT.

katantt.com--Proses pendidikan pembentukan bagi siswa bintara Polri angkatan 46 tahun 2021 segera berakhir. Sebanyak 230 siswa bintara Polri akan dilantik di SPN Polda NTT pada Rabu (22/12/2021) mendatang.

Salah satu siswa yang akan dilantik yakni I Gusti Ngurah Putu Bagus Chandra Wiguna, SH. Ia terpilih menjadi siswa cendekia karena memiliki nilai akademik terbaik dari ratusan rekannya yang lain.

Ia menjalani pendidikan di SPN Polda NTT sejak 26 Juli 2021 lalu dan segera dilantik menjadi anggota Polri.

Putra pertama dari Ipda I Gusti Komang Astina (KBO Satuan Lantas Polres TTS) ini memiliki cerita tersendiri mewujudkan impiannya menjadi anggota Polri.

Baca juga :

Ia harus bersaing dengan ribuan peserta mengikuti seleksi penerimaan terpadu Polri yang diselenggarakan Polda NTT.

Bahkan ia sampai empat kali mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri namun selalu gagal. Kegagalannya tersebut tidak membuat ia patah semangat.

Ia pun membuktikan sikap pesimis ibunya yang saat itu sudah menyarankan agar ia tidak lagi `bermimpi` menjadi anggota Polri karena selalu gagal saat seleksi.

Pada tahun 2017 pasca lulus SMA, I Gusti Ngurah Putu Bagus Chandra Wiguna mengikuti seleksi penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol). Namun ia gagal saat ujian psikologi.

Ia kembali berjuang untuk menjadi taruna Akpol pada tahun 2018. Waktu itu ia melewati semua tahapan seleksi. Namun ia gagal saat seleksi kesehatan tahap II.

Ia pun tidak patah semangat. Sambil menunggu jadwal seleksi tahun berikutnya, ia kuliah di Fakultas Hukum Undana Kupang.

Di tahun 2019, Ia kembali mendaftarkan diri mengikuti seleksi Polri. Namun kali ini ia tidak lagi mengikuti seleksi Akpol tetapi memilih mengikuti seleksi Bintara Polri. Kegagalan masih dirasakan. Lagi-lagi ia gagal pada pemeriksaan kesehatan tahap II. Demikian pula di tahun 2022.

Di awal tahun 2021 saat menjelang tugas akhir di Fakultas Hukum Undana, ia kembali mencoba peruntungan menjadi anggota Polri. Kebetulan pada Februari 2021, ia sudah diwisuda menjadi sarjana hukum sehingga ia pun mengikuti seleksi dari jalur sarjana dengan usia saat ini sudah mencapai 22 tahun.

Perjuangan kali ini tidak sia-sia. Ia pun lulus menjadi bintara Polri dari Polres TTS bersama sejumlah rekannya.

Ia juga beruntung mengikuti gelombang pertama pendidikan bintara Polri di SPN Polda NTT sejak 26 Juli hingga 22 Desember 2021.

Kelulusannya menjadi salah satu siswa bintara Polri tidak disia-siakan. Selama lima bulan berada di lembaga pendidikan SPN Polda NTT, ia menunjukkan prestasinya di bidang akademik.

Ia unggul di setiap materi pelajaran di SPN Polda NTT sehingga menjadi siswa terbaik bidang akademik dari 230 siswa angkatan 46.

"Saya tetap punya mimpi dan cita-cita menjadi anggota Polri. Dua kali saya gagal menjadi taruna Akpol dan beberapa kali saya gagal ikut tes bintara. Ternyata setelah saya menjadi sarjana barulah saya bisa berhasil menjadi anggota Polri. saya juga bangga dengan pola pembinaan di SPN Polda NTT," ujar I Gusti Putu Bagus Chandra Wiguna saat ditemui di SPN Polda NTT, Senin (20/12/2021).

Ia juga tidak menduga bakal menjadi siswa terbaik di bidang akademik. "Terima kasih kepada bapak Kapolda NTT dan Ka SPN POlda NTT yang menyelenggarakan penyerahan ijazah untuk kedua kalinya," ujarnya.

Ia berjanji akan mengaplikasikan ilmu dan praktek yang diperoleh selama lima bulan di SPN Polda NTT.

Ipda I Gusti Komang Astina, ayah kandung dari I Gusti Ngurah Putu Bagus Chandra Wiguna mengaku kalau ia terus memotivasi anaknya saat gagal mengikuti seleksi Akpol pada tahun 2017 dan 2018 lalu.

"Ibu sempat patah semangat dan menyarankan mencari pekerjaan lain saja karena beberapa kali gagal menjadi anggota Polri. Namun saya terus memotivasi dan berusaha memperbaiki kekurangannya. Ia terus berlatih dan belajar serta memeriksakan kesehatannya supaya kita bisa memperbaiki," tandasnya.

Ia juga bangga karena anak pertama dari tiga bersaudara ini bisa mewujudkan cita-citanya menjadi anggota Polri. "Saat gagal ikut seleksi Polri, anak saya mendaftar kuliah di Fakultas Hukum Undana. Ia sempat izin kuliah saat ada seleksi dan di tahun 2021 bisa meraih sarjana hukum serta diterima menjadi anggota Polri," ujar mantan KBO Satuan Reskrim Polres TTS ini.

Ia juga bangga dengan pembinaan dari SPN Polda NTT menempa putranya bersama ratusan siswa bintara Polri sehingga selama lima bulan bisa mengikuti pendidikan dengan baik dan tidak ada pelanggaran.

Ia pun berpesan agar pemuda-pemudi di NTT yang ingin menjadi anggota Polri tetap berlatih dan belajar dan tidak patah semangat saat gagal dalam seleksi. "Selagi umur masih bisa dan memenuhi syarat tetap berusaha dan belajar karena masuk anggota Polri harus memiliki kemampuan sendiri," tambahnya.

TAGS : Polda NTT SPN Siswa Bintara Dilantik