Jatuh dari Pohon Asam, Seorang Petani di TTS Tewas

Imanuel Lodja | Selasa, 21/09/2021 10:58 WIB

Kecelakaan kerja dialami Noh Nubatonis (58), warga RT 36/RW 16, Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang ditemukan meninggal dunia, Senin (20/9/2021) petang. Anggota Polsek Amanuban Selatan sementara melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenasah petani yang terjatuh dari atas pohon asam.

katantt.com--Kecelakaan kerja dialami Noh Nubatonis (58), warga RT 36/RW 16, Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang ditemukan meninggal dunia, Senin (20/9/2021) petang.

Petani ini ditemukan di kebun belukar milik keluarga Sae (keluarga istri korban) di RT 36/RW 16, Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS.

Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno, SH yang dikonfirmasi Selasa (21/9/2021) mengakui kalau anggota Polsek Amanuban Selatan mendapat laporan dari Ferderika Sakan, warga RT 08/RW 04, Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS.

"Ia melaporkan kejadian penemuan mayat di lingkungan RT 036/RW 016, Dusun IV, Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan," kata Maks Tameno.

Baca juga :

Kanit Provos, Bripka AR Wijaya, Kanit Binmas Bripka Nefri Leo dan Kapolsek Amanuban Selatan mendatangi lokasi kejadian dan menemukan lorban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi badan terlentang.

Selanjutnya dilakukan pengamanan status quo tempat kejadian perkara.

Dari Simon P Sae (38) diperoleh informasi kalau ia mendapat informasi dari Domi Sae (29) yang merupakan anak angkat korban.

Saat itu Domi Sae ke rumah Simon Sae menyampaikan bahwa korban jatuh dari pohon asam.

Selanjutnya Simon Sae dan Domi Sae langsung mendatangi lokasi kejadian dan sudah ada istri korban Sovia Sae (59).
Mereka melihat korban dalam posisi terlentang.

Sovia Sae sendiri mengaku kalau korban jatuh dari pohon asam.

Awalnya korban memanjat pohon asam tersebut dan menggoyang ranting dengan tujuan buah asam yang kering jatuh ke tanah.

Sedangkan istri korban berada dibawah pohon asam untuk memungut buah asam yang jatuh. Beberapa saat kemudian Sovia Sae mendengar bunyi keras.

Saat itu Sovia melihat bahwa suaminya jatuh dari pohon asam dengan ketinggian sekitar 15 meter.

Beberapa menit kemudian korban menghembuskan nafas terakhir da meninggal dunia.

Saat itu korban memakai celana pendek warna coklat muda, memakai baju kaos hitam les orange, celana dalam warna abu-abu lis biru dan ikat pinggang kulit warna hitam.

Keluarga korban menerima kematian korban dan bersedia membuat surat pernyataan.

"Dari hasil visum luar mayat oleh tim medis menyimpulkan bahwa kemungkinan besar penyebab kematian korban adalah benturan keras," ujar Maks Tameno.

Keluarga menerima kematian korban sebagai takdir/Ajal dan sudah membuat surat pernyataan penolakan proses hukum dan autopsi.

TAGS : TTS Kecelakaan Kerja Petani Tewas