• Nusa Tenggara Timur

Diduga Stres, Mahasiswa Poltekes Kupang Coba Bunuh Diri di Jembatan Liliba

Imanuel Lodja | Senin, 22/01/2024 19:12 WIB
Diduga Stres, Mahasiswa Poltekes Kupang Coba Bunuh Diri di Jembatan Liliba Petugas proyek dan anggota Sat Lantas Polresta Kupang saat mengevakuasi FCT alias Farell menggunakan mobil proyek ke RSUD SK. Lerik Kupang.

KATANTT.COM--Aksi nekat dilakukan seorang mahasiswa jurusan gizi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kupang pada Senin (22/1/2024). FCT alias Farell (21), mahasiswa program studi gizi pada Poltekkes Kemenkes Kupang coba bunuh diri dengan meloncat di Jembatan Liliba, Kota Kupang.

Namun nasib baik masih berpihak bagi warga Jalan Sumba, RT 11/RW 03, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang ini. Korban gagal meninggal dan hanya mengalami luka-luka. Kini, korban dirawat di RSUD SK Lerik Kota Kupang.

Aksi percobaan bunuh diri ini dilakukan korban sekitat pukul 06.30 wita. Diperoleh informasi kalau korban seharusnya melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Silu, Kabupaten Kupang selama satu bulan.

Akan tetapi korban masih ada tunggakan satu mata kuliah, sehingga belum turun ke desa. Korban menghubungi dosennya melalui telepon, tetapi dosennya tidak merespon. Kemudian korban diberikan tugas untuk menyelesaikan makalah sebanyak 100 halaman dalam satu hari dan besok harus dikumpulkan.

Minggu (21/1/2024) malam, kerabat korban sempat membantu korban untuk menyelesaikan pembuatan makalah tersebut karena makalah itu akan dikumpulkan pada Senin (22/1/2024).

Ayah korban, Julianus T (64), yang juga pensiun PNS sempat menasehati korban supaya korban tidak perlu stres dalam menghadapi perkuliahan.

Julianus menguatkan korban bahwa tugas kuliah akan dikumpulkan tepat waktu dan Julianus berjanji langsung mengantar korban ke lokasi PKL di Desa Silu.

Saat bangun pagi pada pukul 05.00 wita, Julianus masih membantu menyiapkan barang-barang milik korban yang akan dibawa ke tempat PKL. Namun saat itu Julianus melihat korban tidak ada di dalam kamar.

Ia kemudian mencoba menghubungi korban melalui handphonenya dan korban membalas dengan pesan WhatsApp yaitu “SOS”. Kemudian Julianus menanyakan posisi korban dan korban menjawab bahwa sedang terjatuh di bawah Jembatan Liliba.

Julianus pun langsung menuju jembatan Liliba dan meminta bantuan pekerja proyek jembatan liliba untuk mengecek keberadaan korban. Pekerja proyek jembatan Liliba menemukan korban di bawah Jembatan Liliba. Julianus dan petugas proyek dan serta anggota lantas mengevakuasi korban menggunakan mobil proyek ke RSUD SK. Lerik Kupang.

Kapolsek Oebobo, AKP Ricky Dally, SH yang dikonfirmasi Senin (22/1/2024) membenarkan kejadian ini. Kapolsek Oebobo, AKP Ricky Dally menyebutkan kalau orang tua korban mengakui bahwa korban pada usia 2 tahun mengalami penyakit autis yaitu gangguan pada sistem saraf yang mempengaruhi perilaku yaitu mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.

"Tapi korban sudah berobat selama enam bulan di RS. dr. Sutomo Surabaya sampai akhirnya bisa fokus atau membaik," tandas Kapolsek Oebobo, AKP Ricky Dally.

Diduga kalau korban melakukan aksi nekatnya karena stres karena mempunyai beban tugas kuliah yang diberikan oleh dosen untuk membuat makalah sebanyak 100 halaman dalam 1 hari dan kemungkinan belum bisa mengikuti PKL. Korban mengalami luka pada bagian dahi sebelah kiri dan mengeluh sakit pada bagian rusuk sebelah kiri.

FOLLOW US