• Nusa Tenggara Timur

Penjabat Gubernur Beber Keberhasilan dan Kekurangan NTT di HUT ke-65

Reli Hendrikus | Kamis, 21/12/2023 10:17 WIB
Penjabat Gubernur Beber Keberhasilan dan Kekurangan NTT di HUT ke-65 Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake saat bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan HUT ke-65 Provinsi NTT di halaman Kantor Gubernur NTT, Rabu (20/12/2023).

KATANTT.COM--Meski telah berusia 65 tahun namun kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, Tindak Pidana Perdagangan Orang dan PMI Non Prosedural, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastrusktur yang terbatas dan permasalahan lainnya masih dialami Provinsi NTT.

Hal ini diungkapkan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake saat bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan HUT ke-65 Provinsi NTT di halaman Kantor Gubernur NTT, Rabu (20/12/2023). Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, SH, MDC dan komandan upacara, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT Jusuf A. Adoe, SE, MT.

Menurut Ayodhia kalake, peringatan HUT Provinsi NTT ini merupakan momen untuk tetap membangun sikap optimis dalam menata dan menatap laju pembangunan di Provinsi ini khususnya menyongsong Indonesia Emas 2045 dalam semangat kolaborasi untuk mewujudkan NTT Maju dan Sejahtera.

“Kita patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak telah berkontribusi untuk membangun daerah ini dalam rentang 65 tahun ini khususnya kepada para mantan gubernur dan mantan wakil gubernur yang telah memberikan dedikasi dan pengabdian yang total untuk membangun daerah ini," katanya.

"Setiap pemimpin dengan visi dan misinya masing-masing telah meletakan legacy yang berguna untuk menjadikan daerah ini semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Tugas kita saat ini adalah melanjutkan dan meningkatkan yang masih kurang agar NTT semakin maju dan sejahtera,” jelas Ayodhia Kalake.

Selain itu kata Ayodhia Kalake, disampaikan bahwa dalam usia ke-65 Provinsi NTT ini, sejumlah permasalahan mendasar seperti kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, Tindak Pidana Perdagangan Orang dan PMI Non Prosedural, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastrusktur yang terbatas dan permasalahan lainnya masih digeluti oleh Provinsi ini.

“Dengan ruang fiskal daerah yang terbatas, salah satu upaya yang mesti terus kita lakukan ke depan adalah dengan meningkatkan jumlah dan nilai investasi. Investasi memiliki multiplier efek karena dapat meningkatkan nilai tambah komoditas yang kita miliki, mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan berbagai dampak ikutan lainnya,” jelas Ayodhia.

Ayodhia menyampaikan bahwa, selama beberapa tahun terakhir realisasi nilai investasi di NTT belum mencapai satu persen dari total investasi nasional. Sampai dengan triwulan ketiga tahun 2023, total realisasi investasi sudah mencapai Rp. 4,3 triliun lebih atau sekitar 81,46 persen dari target yang ditetapkan secara nasional yakni Rp 5,3 triliun lebih.

Dibandingkan dengan realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.053 triliun, sumbangsih investasi dari NTT hanya sebesar 0,42 persen. Sementara kita memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat menjadi daya tarik bagi investor di antaranya :

“Pertama, bidang pariwisata. 1.582 destinasi wisata berupa keajaiban alam, eksotisme kebudayaan, dan keunikan atraksi tradisional, yang dapat menjadi peluang investasi untuk “paket wisata tematik dan lengkap," jelasnya.

Ia menyebut dengan keberadaan Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang telah menjadi salah satu destinasi favorit berkelas dunia tentunya dapat menciptakan peluang pendukung pariwisata seperti konektivitas dan akomodasi,”

“Kedua, bidang pertanian dan perkebunan. Kita memiliki komoditas pertanian dan perkebunan yang berkualitas seperti jagung, kelor, kopi, cokelat, cengkeh dan vanili. Kopi Flores khususnya Kopi Manggarai pernah meraih penghargaan terbaik tahun 2019 di Paris. Coklat Gaura asal Sumba memiliki citra rasa yang sangat memikat dan pernah mengikuti pameran coklat terbesar dunia yaitu Salon du Chocolat 2019 di Paris,” jelasnya.

Ketiga kata dia, bdang Peternakan NTT merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah Daerah terus berfokus untuk meningkatkan kualitas pembibitan sapi unggulan khas daerah, seperti Sumba Ongole.

"Sektor Peternakan NTT menyediakan peluang investasi yaitu pabrik pakan ternak, kawasan penggembalaan ternak atau ranch, serta industri pengolahan daging sapi, babi, dan ternak lainnya,” katanya.

“Keempat, bidang kelautan dan perikanan. Potensi Perikanan Tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen. Potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 Ha dan baru dimanfaatkan 14.007 ha atau 15,72 persen," tambahnya.

Adapun, potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektar. Potensi Perikanan Tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen. Peluang investasi di bidang ini dapat dikembangkan dari hulu sampai hilir melalui kemitraan dengan masyakarakat nelayan dan petambak,”

"Kelima, bidang energi dan pertambangan. Kita juga mempunyai potensi Energi Baru Terbarukan yang berrsumber dari laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar di Alor, Selat Gonzalu dan Selat Boleng di Flores Timur dan Selat Molo Manggarai Barat Sejak tahun 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Pulau Panas Bumi," ungkapnya.

Sementara Pulau Sumba dan Pulau Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena tingginya intensitas sinar matahari. Kita juga kaya akan potensi pertambangan seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan pasir kuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah.

Menurutnya, antangan utama dalam peningkatan investasi di daerah ini adalah masih tingginya Nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Pada tahun 2022, Nilai ICOR Provinsi NTT merupakan yang tertinggi dari antara 34 provinsi seluruh Indonesia.

Hal ini mencerminkan pengelolaan investasi masih belum efisien serta kurang produktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui upaya komprehensif, integratif dan lintas sektoral.

“Melalui kerja kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, mengukir tonggak sejarah penting di tahun 2023 yakni dengan menjadi tuan rumah KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei lalu, kita juga mampu terus menekan angka stunting kita," katanya.

Berdasarkan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), jumlah penderita stunting di NTT terus mengalami penurunan siginifikan di mana berdasarkan pengukuran bulan Agustus 2023, jumlah balita stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau 63.804 anak, menurun dibandingkan tahun 2022 sejumlah 17,7 persen atau 77.338 anak.

"Saya terus mengajak kita semua untuk dapat melakukan kerja kolaborasi serupa dalam menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta persoalan TPPO dan Pekerja Migran Non Prosedural asal NTT,” jelasnya.

Orang nomor satu di NTT ini memberikan apresiasi atas komitmen dan kerja keras atas berbagai prestasi yang telah diraih sepanjang tahun 2023. “Pertama, Pemberian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2022 kepada Pemerintah Provinsi dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT dari BPK RI," katanya.

Sedangkan kedua, TPID Awards yang diperoleh oleh TPID Provinsi NTT, TPID Kota Kupang, dan TPID Kabupaten Sabu Raijua dari Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat atas keberhasilan mengendalikan angka inflasi daerah.

Ketiga, Innovative Government Award (IGA) dari Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Provinsi NTT bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kategori Pemerintah Provinsi Sangat Inovatif, dan 3 kabupaten di NTT untuk kategori Daerah Tertinggal Terinovatif yakni Kabupaten Belu dengan Inovasi Si-Penata RTLH dan Inovasi Cakes Belu, Kabupaten Sumba Barat dengan Inovasi Unggulan PBB Online dan Inovasi Dewi Pero Konda, dan Kabupaten Sumba Timur dengan inovasi unggulan Siberweb dan Inovasi Pengendalian Belalang Kembara secara gotong royong.

Pemerintah Provinsi kata dia, memiliki Lopo Inovasi Flobamorata yang diluncurkan pada 14 November lalu sebagai wadah penyimpan inovasi berbasis web dan keempat , penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk Indeks Sistem Merit dengan nilai 331, Kategori Sangat Baik dan Indeks Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dengan nilai 87,75, Kategori Baik,” Urai Ayodhia.

“Akhirnya, dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-65 Provinsi NTT, saya mengajak seluruh warga Flobamorata untuk menghormati dan mengucapkan terima kasih kepada para pendahulu yang telah meletakan fundasi pemerintahan dan pembangunan daerah ini. Kita sebagai generasi penerus, wajib menjaga kebersamaan dan keutuhan NTT dalam hidup saling menghargai dan terus membenahi diri dan menggelorakan semangat untuk senantiasa Bekerja Keras, Bekerja Cerdas, Bekerja Jujur mewujudkan NTT Maju dan Sejahtera,” jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC didampingi Pj. Ketua TP/PKK Provinsi NTT Sofiana Milawati Kalake, Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni dan Danlanud El Tari Kupang Marsma TNI Djoko Hadipurwanto SE, MM.

Hadir pula, Wadan Lantamal VII Kol Marinir Aris Budiadi, SPdi, MM, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Perwakilan Kejati NTT, Sekda Provinsi NTT Kosmas D. Lana, SH, MSi, Perwakilan Polda NTT, Penjabat Walikota Kupang Fahrensy Funay, Bupati Malaka Simon Nahak dan Bupati TTS Egusem Pieter Tahun.

Kemudian dilanjutkan dengan atraksi oleh atlet-atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga, pengumuman pemenang lomba kebersihan kantor dan lingkungan kerja serta lomba pembuatan ornamen Natal lingkup Pemerintah Provinsi NTT tahun 2023.

Para juara antara lain, juara 1 diraih oleh Dinas Peternakan Provinsi NTT, juara 2 diraih Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT, juara 3 diraih oleh Biro Umum Setda Provinsi NTT, juara Harapan 1 diraih oleh BKD Provinsi NTT, juara Harapan 2 diraih DLHK Provinsi NTT, juara Harapan 3 diraih Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT dan ditutup tarian masal Gawi dari IKEF (Ikatan Keluarga Ende Flores).

FOLLOW US