• Nasional

Dihadiri Menhub dan Panglima TNI, Perayaan Puncak HMN di Kupang Meriah

Semy Andy Pah | Jum'at, 13/10/2023 07:29 WIB
Dihadiri Menhub dan Panglima TNI, Perayaan Puncak HMN di Kupang Meriah Menhub, Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI Laksamana TNI, Yudo Margono dan Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake memborong produk UMKM saat menhadiri puncak Hari MMN ke-59 tahun 2023 di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal) VII Kupang, Kamis (12/10/2023).

KATANTT.COM--Perayaan puncak Hari Maritim Nasional (HMN) ke-59 tahun 2023 yang diselenggarakan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur telah berlangsung dengan baik.

Acara dilangsungkan di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal) VII Kupang pada Kamis (12/10/2023) berlangsung meriah dan hikmat.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Laksamana TNI, Yudo Margono, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, jajaran Forkopimda, para ASN, Pelajar, Mahasiswa dan juga Masyarakat.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam sambutannya menyampaikan, momentum perayaan HMN kali ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Prioritas Strategis Nasional (major project ) di Provinsi NTT.

“Perayaan puncak HMN ke-59 di Kota Kupang, ini menjadi momentum strategis untuk kami sampaikan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Prioritas Strategis Nasional (major project) di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah berhasil diselesaikan dan ditargetkan selesai di akhir tahun 2023 sampai 2024 sebagai Janji Prioritas bapak Presiden untuk Provinsi NTT,” ungkap Budi.

Ia menambahkan Peringatan Hari Maritim Nasional tahun kali ini mengusung tema Layar Terkembang Manuju Indonesia Maju, selaras dengan background perayaan puncak HMN berupa atraksi kapal oleh para nelayan dan TNI yang indah.

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Nusa Teggara Timur sebagai lokasi penyelenggaraan puncak Hari Maritim Nasional.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Provinsi NTT dalam hal ini Kota Kupang sebagai venue perayaan Hari Maritim Nasional. Perayaan acara ini juga bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya maritim secara optimal dan berkelanjutan yang harus disertai dengan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan," pungkasnya.

Ayodhia mengungkapkan bahwa sebagai daerah bercirikan kepulauan, NTT memiliki potensi yang besar di sektor kelautan dan perikanan.

“Potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun pemanfaatannya baru sekitar 48%. Potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 ha dan baru dimanfaatkan sekitar 16%," jelasnya.

Adapun, potensi lahan garam di NTT tambahnya, mencapai 52.000 ha dengan pemanfaatan sekitar 11.000 ha. Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari laut dan pulau-pulau kecil juga merupakan potensi maritim NTT yang dapat dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.

Ia menambahkan, tentunya potensi disektor kelautan dan perikanan NTT ini adalah kekayaan yang mampu menumbuhkan ekonomi dari sektor tersebut.

“Berbagai upaya terus kami lakukan untuk mengoptimalkan potensi kemaritiman melalui kebijakan, penganggaran, maupun kolaborasi lintas-pemangku kepentingan. Kami juga terus menggelorakan Gerakan Masuk Laut (Gemala) agar masyarakat NTT tidak lagi memunggungi laut," bebernya.

Ia juga menyampaikan sejumlah harapan masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT, di antaranya dukungan optimalisasi pembangunan kemaritiman melalui kebijakan-kebijakan afirmatif dalam dokumen perencanaan maupun pengalokasian anggaran.

Selain itu, adanyaregulasi yang memberikan ruang untuk mengakomodasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi pemanfaatan sumber daya alam dengan merumuskan kebijakan implementatif yang mengarah pada pembangunan daerah kepulauan.

Termasuk, soal kenaikan yang sangat signifikan pada harga tiket pesawat antar-wilayah dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang kemudian turut menyumbang inflasi.

Ia berharap bahwa produk-produk asal NTT, baik tenun, kriya, maupun produk turunan agricultur, yang diproduksi oleh masyarakat NTT, berkenan mendapat tempat tersendiri di hati pemerintah dan masyarakat Indonesia,” jelas beliau.

FOLLOW US