• Nusa Tenggara Timur

Pertandingan Futsal di TTS Berujung Ricuh Hingga Telan Korban Jiwa

Imanuel Lodja | Jum'at, 04/08/2023 07:52 WIB
Pertandingan Futsal di TTS Berujung Ricuh Hingga Telan Korban Jiwa ilustrasi_pengeroyokan

KATANTT.COM--Pertandingan futsal antar Desa Hane, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), berujung ricuh dan menimbulkan keributan. Dua kelompok masyarakat dari Desa Hane ribut menyebabkan dua orang dianiaya dan terluka.

Salah satu korban kemudian meninggal dunia pada Kamis (3/8/2023). Pertandingan futsal berlangsung pada Senin (31/7/2023) malam di lapangan futsal Desa Hane, Kecamatan Batu Putih. Saat itu ada perkelahian antara dua kelompok masyarakat Desa Hane yakni antara Arto Talan dan Dianto Aprianto Benu.

Penyebabnya gara gara pertandingan futsal. Namun keributan ini telah dilerai oleh masyarakat setempat. Pada Rabu 2 Agustus 2023 sekitar pukul 01.00 wita, Dianto A. Benu yang merupakan anggota perguruan PSHT mengajak teman-temannya ke Kantor Desa Hane.

Saat itu mereka membawa senjata tajam dan meminta agar kejadian perkelahian sebelumnya cepat diselesaikan dengan damai. Kepala Desa Hane, Hane Sergius Faot pun menyangupi untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Selanjutnya pada Rabu (2/8/2023) pagi sekitar pukul 08.00 wita, Kepala Desa Hane, Hane Sergius Faot mengeluarkan surat undangan klarifikasi penyelesaian masalah untuk kedua belah pihak. Namun hinggs pukul 15.00 wita, pihak Dianto A. Benu tidak menghadiri pertemuan tersebut.

Pertemuan hanya dihadiri pihak Arto Talan dan rekan-rekannya sehingga kegiatan klarifikasi penyelesaian masalah ditunda. Rabu malam, sekitar pukul 19.00 wita, Dianto A. Benu bersama rekannya Majon Menga dari perguruan PSHT mendatangi rumah Hanok Talan (orang tua dari Arto Talan) di Bioin, RT 001/RW 001, Dusun A, Desa Hane, Kecamatan Batu Putih.

Begitu datang dan tiba di depan rumah Arto Talan, keduanya langsung menendang pintu rumah sambil memanggil Arto Talan. Namun saat itu, di rumah tersebut hanya ada Eci Banamtuan yang juga kakak perempuan dari Arto Talan. Saat itu, Eci banamtuan sedang menjaga anaknya yang sedang sakit.

Karena kaget dan takut, Eci Banamtuan berteriak minta tolong sehingga massa yang sedang menonton pertandingan futsal tidak jauh dari rumah Arto Talan datang. Massa pun langsung mengeroyok Dianto A. Benu dan Marjon Mengga sehingga membuat Dianto A. Benu dan Marjon Mengga terluka.

Satu jam kemudian atau sekitar pukul 20.00 wita, anggota Bhabinkamtibmas Kecamatan Batu Putih ke lokasi kejadian.
Ia pun menghubungi keluarga korban Marjon Mengga di Tubuhue, Kabupaten TTS. Ia juga langsung membawa kedua korban ke RSUD Soe guna mendapatkan perawatan medis.

Polisi kemudian menyarankan agar korban melapor kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini ke Polres TTS.
Pada Kamis (3/8/2023) siang sekitar pukul 13.00 wita, beredar informasi dari masyarakat desa Tubuhue bahwa salah satu korban, Marjon Mengga meninggal dunia di RSUD Soe.

Buntut dari itu, pada Kamis petang terjadi penyerangan ke beberapa rumah dari teman-teman korban Marjon Mengga yang nerupakan teman seperguruan silat PSHT. Kapolsek Amanuban Barat, Iptu Jenedi Lian, SH yang dikonfirmasi Kamis (3/8/2023) membenarkan kejadian ini. "Kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian," ujarnya.

Polisi sudah ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara, mencari barang bukti dan meminta keterangan dari sejumlah pihak sebagai saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa ini.

FOLLOW US