• Nusa Tenggara Timur

Festival Budaya Helong Ajang Lestarikan Budaya Daerah

Semy Andy Pah | Senin, 05/06/2023 07:12 WIB
Festival Budaya Helong Ajang Lestarikan Budaya Daerah Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh terlibat diskusi serius bersama sesepuh masyarakat Helong, Esthon Foenay saat menghadiri Festival Budaya Helong di Kelurahan Kolhua, Kamis (1/6/2023).

KATANTT.COM--Festival budaya yang digelar sejumlah komunitas etnis di Nusa Tenggara Timur menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya daerah. Termasuk Festival Budaya Helong yang digelar di Jalan Uibona RT/RW 23/07 Kelurahan Kolhua, Kamis (1/6/2023).

Festival Budaya Helong ini antara laun atraksi tarian asli etnis Helong, musik tradisional, pameran-pameran kerajinan tangan dan tenun ikat asli Helong, obat-obatan tradisional hingga teknik perontokan padi secara konvensional.

Acara yang dihadiri Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh, SH, dihadiri pula sesepuh masyarakat Helong, Ir. Esthon L. Foenay, MSi, anggota DPRD Provinsi NTT, Alexander Foenay, Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kapolsek Maulafa, Tokoh Adat Helong serta tokoh agama.

Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menyambut baik Festival Budaya Helong tersebut karena festival seperti ini perlu diagendakan setiap tahun. Selain melestarikan budaya daerah, even seperti ini yang sedang digalakkan oleh pemerintah.

Orang nomor satu di Kota Kupang ini berharap setiap kelurahan wajib memiliki kalender even budaya masing-masing. Khusus untuk festival tersebut. Karena itu, dirinya minta agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari Festival Budaya Helong, agar setiap tahunnya dapat diselenggarakan kegiatan serupa.

Ia menyampaikan apresiasi karena festival tersebut berlangsung bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila yang merupakan alat pemersatu bangsa yang lahir dari bumi NTT di kabupaten Ende. Festival ini menjadi bukti keberagaman yang ada di NTT khususnya Kota Kupang di mana orang muda Helong membuat sebuah sesuatu even yang memiliki nilai sejarah.

"Hal ini merupakan penghargaan kepada para leluhur yang telah mewarisi keanekaragaman budaya hingga saat ini. Saya sangat bangga karena kegiatan ini digagas oleh anak-anak muda yang memiliki visi jauh ke depan dan menjadi tulang punggung bangsa serta budaya," katanya.

Karena itu jelas dia, sudah tepat jika anak muda yang bergerak dan para orang tua menjadi sesepuh, penasihat dan pembina dalam bersatu padu melestarikan budaya daerah, sehingga budaya Helong tetap terpelihara sampai kapan pun.

Ia merinci bahwa saat ini pariwisata tumbuh dari 60 persen budaya, 30 persen kekayaan alam dan 10 persen kerajinan tangan daerah. Karena itu, even budaya kali ini mengandung semua unsur tersebut, di mana festival budaya yang diselenggarakan di alam terbuka dan memamerkan hasil kerajinan masyarakat Adat Helong yang sangat luar biasa.

"Tidak semua orang dapat membuat festival seperti ini, menyatu dengan alam terbuka serta budaya, dengan demikian kita sudah mampu menguasai pariwisata. Oleh karena itu kita harus memberi apresiasi kepada penggagas kegiatan ini," ujarnya.

"Cara melihat orang ini sangatlah hebat karena memiliki ide dan gagasan yang baik dan saya berpesan agar selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha dan karya kita serta selalu kerja kolaborasi dengan berbagai pihak” tambah George Hadjoh.

Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh berpesan dan memberi semangat kepada masyarakat suku Helong yang hadir untuk terus bangga menjadi pewaris leluhur Helong. Pasalnya, banyak pemimpin daerah di NTT baik gubernur saat ini, mantan wakil gubernur serta sejumlah pejabat berasal dari suku Helong. Hal itu menjadi bukti bahwa suku Helong juga memiliki kontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah di NTT.

Sementara sesepuh Masyarakat Helong, Esthon Foenay mengatakan festival yang sederhana ini menjadi luar biasa karena bertepatan dengan Hari Lahirnya Pancasila.

Ia mengucapkan terima kasih kepada generasi muda Helong yang telah berinisiatif mengangkat harkat dan martabat terhadap kelestarian budaya Helong di Kota Kupang khususnya di wilayah Kelurahan Kolhua.

“Atas nama tokoh masyarakat Helong saya menyampaikan terima kasih kepada para pemuda dan juga masyarakat yang menggagas festival ini untuk meningkatkan reputasi dan prestisi kelestarian budaya Helong, sehingga tentunya ini merupakan bagian yang diperlukan dalam ketahanan NKRI, terkhususnya ketahanan budaya yang mampu mempererat tali persaudaraan,” Ujarnya.

Esthon mengajak untuk saling mendoakan dan menjaga kelestarian budaya yang ada di NTT, tidak hanya budaya Helong namun semua suku dan budaya yang ada di NTT bahkan di NKRI karena menurutnya budaya adalah kekayaan negara yang patut dibanggakan.

Ia berharap melalui kegiatan ini tentunya mampu mengajak semua komponen suku Helong dan juga suku-suku lain untuk bersama membangun NTT, khususnya Kota Kupang Kota Kasih.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan tambur oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh didampingi oleh para tamu undangan acara yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi stand-stand pameran kerajinan tangan tenun ikat, obat-obat tradisional, barang-barang antik, anyaman dan pangan lokal.

Usai mengunjungi stand pameran, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh mengikuti tarian massal Lufut yang berasal dari Timor-Helong bersama para siswa Sekolah Dasar. Untuk diketahui Tarian Massal Lufut pada 28 April 2023 tercatat pada rekor MURI diikuti oleh 2770 peserta yang belangsung di halaman rumah jabatan Gubernur NTT.

FOLLOW US