• Nusa Tenggara Timur

Program TJPS Antar Wirausahawan Mandiri di Lembata Raih Untung Hingga Rp 12 Juta

Imanuel Lodja | Kamis, 27/04/2023 08:19 WIB
 Program TJPS Antar Wirausahawan Mandiri di Lembata Raih Untung Hingga Rp 12 Juta Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat secara simbolis melakukan panen jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi-Pola Kemitraan (TJPS-PK) di Desa Nila Napo Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, Rabu (26/4/2023).

KATANTT.COM--Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat secara simbolis melakukan panen jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi-Pola Kemitraan (TJPS-PK) di Desa Nila Napo Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata.

Panen jagung ini dilakukan orang nomor satu di NTT saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata di Pulau Lembata, Rabu (26/4/2023). Panen jagung Program TJPS tersebut dilakukan di lahan seluas lahan 6,5 hektare dengan hasil panen per hektare sebanyak 7,2 ton.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tak ayal mengungkapkan apresiasi dan dukungan kepada para wira usahawan mandiri dalam bekerja mengembangkanPprogram TJPS. "Ini sudah sangat bagus dari hasil kerja dan kolaborasi yang baik. Saya turut gembira karena kualitas jagung juga baik di sini. TJPS ini program kolaborasi bidang pertanian dan peternakan dan sebagai upaya mendorong terciptanya industri terkhususnya industri pakan ternak," jelasnya.

Ia berharap Program TJPS ini terus dikembangkan karena di Kabupaten Lembata setelah melihat langsung ada beberapa wiman yang sudah mampu mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari program TJPS ini.

"Ke depan, kita ingin agar dapat mengembangkan tanaman hortikultura agar kira bisa sesuaikan dengan kebutuhan pasar untuk membantu mengendalikan inflasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq menjelaskan, hingga saat ini total luas seluruh lahan untuk Program TJPS di Kabupaten Lembata yakni 9.307 hektare dengan estimasi produksi jagung mencapai 20.230 ton.

"Saat ini juga pihak offtaker juga telah sepakat membeli hasil jagung dengan harga Rp 4.500 per kg. Kita juga dorong petani untuk tanam kacang hijau dan kedelai untuk juga menambah penghasilan para petani," jelas Kanis.

Ketua Kelompok Wiman Desa Belobatang-Kecamatan Nubatukan, Yasinta Rinda, menjelaskan Program TJPS ini sangat membantu peningkatan ekonomi mereka. "Terima kasih atas program TJPS ini karena sangat membantu kami dan kami juga sudah merasakan manfaatnya," kata Yasinta.

Yasinta Rinda mengaku mendapatProgram keuntungan sebesar Rp 12.500.000 dari pengelolaan TJPS pada lahan seluas 1 hektare. Keuntungan tersebut didapatkan dari hasil panen TJPS pada lahan tersebut yang mencapai 5 ton (5.000 kg).

"Dengan perhitungan 5.000 Kg x Rp 4.500 maka menghasilkan Rp 22.500.000. Kemudian dikurangi pemotongan kredit bank sebesar Rp 10.000.000 maka keuntungan bersih yang diperoleh adalah Rp 12.500.000," akunya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan penandaan ternak sapi serta demonstrasi mesin pipil jagung. Termasuk menyerakan Kredit Mikro Merdeka oleh Bank NTT kepada para wiman hortikultura serta melakukan launching pembelian jagung offtaker PT Suaka Bumi Pertiwi.

Turut hadir Penjabat Bupati Lembata Marsianus Djawa, staf ahli gubernur bidang kesejahteraan rakyat dr. Meserasi Ataupah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi, Kapolres Lembata AKBP Josephien Vivick Tjangkung, Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf. Tunggul Jati dan rombongan.

FOLLOW US