• Nusa Tenggara Timur

Hilang usai Ambil BLT, Warga TTS Ditemukan Tewas di Sungai Noelmina

Imanuel Lodja | Senin, 17/04/2023 06:16 WIB
Hilang usai Ambil BLT, Warga TTS Ditemukan Tewas di Sungai Noelmina ilustrasi_terseret_banjir

KATANTT.COM--Jose Morato (50), warga RT 010/RW 005, Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), ditemukan tewas di tengah Sungai Noelmina, Desa Oemollo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Minggu (16/4/2023).

Diperoleh informasi kalau korban Jose keluar dari rumah bersama istrinya Maria Imelda pada Jumat (14/4/2023).Saat itu Jose dan Maria Imelda pergi mengambil uang BLT miskin ekstrim di Kantor Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat Kabupaten TTS.

Usai mengambil uang BLT, korban bersama istri menuju ke rumah anak kandungnya Fransisko Morato. sekitar pukul 16.00 wita, korban bersama istri ingin pergi lagi ke kebun mereka yang berlokasi di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.

Dalam perjalanan ke kebun, korban menyeberangi sungai Noelmina dan hilang. Sejak saat itu korban dan istrinya putus komunikasi dengan pihak keluarga.

Pada Minggu (16/4/2023) sekitar pukul 12.20 wita, korban ditemukan oleh warga di tengah sungai Noelmina, Desa Oemolo, Kecamatan Amani Oefeto Timur, Kabupaten Kupang.

Saat ditemukan, posisi korban tengkurap. Di bagian samping korban terikat karung berisi barang bawaan milik korban. warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amanuban Selatan.

Anggota piket Polsek bersama anggota Koramil Panite dan tim Puskemas Panite mendatangi lokasi penemuan korban. Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Markus Tameno, SH yang dikonfirmasi Senin (17/4/2023) mengakui saat ditemukan korban dalam posisi tengkurap. "Hasil olah TKP, di bagian kepala terdapat baju kaos. Pada tangan lengan kanan terdapat karung dan di pinggang terdapat tali," ujarnya.

Korban diketahui jalan dan hilang bersama dengan istrinya. "Namun sampai saat ini (istri) belum ditemukan. Masih dalam proses pencarian keluarga," tambahnya.

Dari hasil visum luar yang dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Batu Putih dan Puskesmas Panite, dr Mersi Feralangko menjelaskan bahwa korban sudah meninggal kurang lebih 2X24 jam. Tubuh korban juga sudah membengkak dan membusuk. Ada warna biru kehitaman, terdapat luka benturan dan luka lecet pada bagian kepala korban.

"Korban diduga meninggal akibat terbawa arus banjir sehingga tubuh korban terbentur pada batu atau benda keras," tandasnya.Keluarga menerima kematian korban karena kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi atau bedah mayat serta tidak akan melanjutkan ke proses hukum.

Pihak keluarga menerima kematian korban dan bersedia memakamkan korban secara agama dan tata cara adat keluarga.
"Pihak keluarga tidak akan melanjutkan ke proses hukum dan membuat pernyataan penolakan korban dilakukan otopsi atau bedah mayat," tambahnya.

FOLLOW US