• Nusa Tenggara Timur

Terseret Banjir, Warga Belu Ditemukan Tewas dan Dievakuasi Tim Basarnas

Imanuel Lodja | Jum'at, 08/03/2024 18:36 WIB
Terseret Banjir, Warga Belu Ditemukan Tewas dan Dievakuasi Tim Basarnas Tim Basarnas mengevakuasi jenazah Gesper Berek Kehik yang ditemukan tewas terseret banjir Sungai Malibaka.

Gesper Berek Kehik (54), warga Dusun Lelowai, Dusun Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT ditemukan dalam keadaan tewas pada Kamis (7/3/2024).

Korban sebelumnya terseret banjir sejak Selasa (5/3/2024) dan dinyatakan hilang sehingga dilakukan upaya pencarian. Korban ditemukan di kali/sungai Malibaka, Dusun Nua Derok, Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.

Humas Polres Belu, AKP I Ketut Karnawa yang dikonfirmasi, Jumat (8/3/2024) mengaku kalau korban hilang usai menggembalakan ternak sapi milik korban pada Selasa (5/3/2024).

Sesuai informasi dari kerabat korban, Tarsi Sius Fahik (37) kalau pada Selasa 5 Maret 2024 pagi sekitar pukul 08.00 Wita, korban pergi ke hutan untuk melihat sapi milik korban.

Pada saat itu, wilayah kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu sedang dilanda hujan lebat sehingga terjadi banjir besar di sungai Lelowai.

Selasa petang sekitar pukul 18.00 wita, Tarsi Sius Fahik pulang ke rumah dan bertanya kepada ibu kandung dan kerabat yang lain soal keberadaan korban yang belum pulang sejak pagi hari.

Kerabat yang lain pun kaget dan mencari korban sejak Rabu (6/3/2024) pagi di sepanjang aliran sungai. Namun korban tidak ditemukan. Korban ditemukan oleh Gerar (25), warga Dusun Makerek Badaen, Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu yang juga pamong desa.

Gerar menemukan jenazah korban terdampar di kali/sungai Malibaka, desa Asumanu, kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. Menurutnya, pada saat itu ia sedang berada di pinggiran aliran sungai Malibaka dan melihat ada sosok mayat yang di sekitar aliran sungai.

Gerar pun memberitahukan kepada masyarakat sekitar untuk melaporkan kepada pihak kepolisian dan mengabarkan kepada Bhabinkamtibmas desa Asumanu sambil meminta bantuan agar mengevakuasi korban.

Korban dievakuasi oleh anggota Polsek Raihat, Babinsa Koramil Raihat, anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Infanteri 742 SYB dan Basarnas Kabupaten Belu. Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Atambua, Kabupaten Belu untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tim medis.

Kondisi korban mengalami pembengkakan di seluruh tubuh, telapak kaki kiri korban hilang, wajah korban tidak dapat dikenal karena mengalami kerusakan akibat terkikis air.

Keluarga korban mengakui kalau selama ini bahwa korban merupakan penggembala sapi di hutan Lelowai. "Pada saat mengembala sapi, air di sungai Lelowai sementara banjir besar dan diduga korban terseret air sungai," ujar Humas Polres Belu, AKP I Ketut Karnawa.

Aliran Sungai Malibaka sendiri tersambung dari kali/sungai Lelowai, Kali Talau, Kali Bokama, Kali Asulait, Kali Mahen hingga ke kali Malibaka kec Raihat, Kabupaten Belu.

Tim SAR gabungan sempat membantu upaya pencarian selama dua hari. Tim dibagi menjadi 2 SRU yakni SRU air melaksanakan pencarian dengan menyusuri aliran sungai dan SRU darat melaksanakan pencarian di sekitar jembatan Sadik menuju ke Kelurahan Fatubenao.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudana SE MAP menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi SAR di Desa Derok Faturene Kecamatan Tasifeto Barat.

Ia berharap agar kemitraan serta sinergitas yang telah terjalin dapat terus berjalan sehingga pelaksanaan tugas di bidang pencarian dan pertolongan dapat terlaksana dengan lebih baik.

FOLLOW US