• Nusa Tenggara Timur

Diduga Gantung Diri, Warga Lewoleba-Lembata Ditemukan Membusuk di Rumah Dinas Dokter

Imanuel Lodja | Minggu, 24/12/2023 09:14 WIB
 Diduga Gantung Diri, Warga Lewoleba-Lembata Ditemukan Membusuk di Rumah Dinas Dokter ilustrasi_

KATANTT.COM-- PYM alias Petrus alias alias Arto (27), warga Lewoleba Tengah, kecamatan Nubatukan, kabupaten Lembata, NTT ditemukan meninggal dengan kondisi membusuk pada Sabtu (23/12/2023) petang.

Korban diduga tewas karena gantung diri hingga tali putus. Dugaan ini diperkuat karena di sekitar lokasi penemuan mayat korban ditemukan tali yang terikat di rangka kayu atap rumah dan pada leher korban juga masih ada ikatan tali.

korban dan ibunya Rosa RN (54) selama ini atau sejak bulan Agustus 2022 lalu menempati rumah dinas dokter atas seizin kepala dinas kesehatan Kabupaten Lembata karena Rosa juga merupakan seorang ASN DInas Kesehatan Kabupaten Lembata.

Diperoleh informasi kalau pada Kamis (21/12/2023) petang, korban datang ke rumah Bernadette Omi (43) di Tujuh Maret, Kelurahan Lewoleba Selatan, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata karena Rosa (ibu korban) untuk sementara tinggal di rumah Bernadette karena sakit.

Korban datang menemui ibunya dan meminta yang. Rosa pun memberikan uang Rp 100.000 kepada korban dan korban pun pulang ke rumah dinas dokter.

Dua hari kemudian atau pada Sabtu (23/12/2023) petang, Rosa minta tolong agar Bernadette ke rumah dinas dokter mengambil pakaian misa sekaligus melihat keadaan korban.

Saat tiba di rumah dinas dokter, Bernadette membuka pintu yang tidak terkunci dan mencium aroma bau busuk bangkai.

Ia kemudian menutup kembali pintu dan pulang ke rumah menyampaikan kepada Rosa. Bernadette meminta Rosa datang sendiri untuk mengambil pakaian misa.

Dengan jasa ojek, Rosa pun ke rumah dinas dokter dan mencium bau busuk yang menyengat sehingga ia ke Polres Lembata melaporkan kejadian ini.

Anggota Polres Lembata pun ke lokasi kejadian mengecek laporan tersebut dan ternyata bau aroma busuk berasal dari mayat korban di kamar mandi.

Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu I Wayan Pasek Sujana, SH MH yang dikonfirmasi Minggu (24/12/2023) mengakui kalau Rosa, ibu korban tinggal di rumah kerabatnya di Lewoleba Selatan karena dalam keadaan sakit. Sedangkan korban tinggal sendiri di rumah dinas dokter.

Pada Sabtu 23 Desember 2023 sekitar pukul 14.00 wita, Rosa kembali ke rumah dinas dokter Puskesmas Lewoleba.

"Saat membuka pintu, ibu korban mencium bau tidak sedap dari dalam rumah disertai banyak lalat berterbangan sehingga ibu korban melaporkan ke polisi," ujarnya.

Setelah polisi ke TKP, ditemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamar mandi.
Kondisi korban hampir membusuk dan dikerumuni lalat. Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

"Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. ibu korban ikhlas menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi," tandas mantan Kasat Reskrim Polres Flores Timur ini.

Korban dan ibunya sejak bulan Agustus 2022 lalu tinggal di rumah dinas dokter Puskesmas Lewoleba atas permintaan dokter Lusia yang mengalami sakit sehingga ibu korban membantu menjaga dokter Lusia.

Dokter Lusia pun pensiun dan kembali ke Kupang. Namun korban dan ibunya masih tinggal di rumah dinas dokter karena ibu korban bertugas KSO di Dinas P2KB Lembata sampai akhir Desember 2023.

Selama ini korban sering marah-marah jika ibunya tidak memberikan uang. Ibu korban pun yang sering mendapat ancaman dari korban memilih ke rumah adik kandungnya Bernadette Omi karena ibu korban sakit.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan kalau korban meninggal lebih dari 24 jam dan di leher korban ditemukan tali jeratan.

FOLLOW US