• Nusa Tenggara Timur

Kelor Malaka Diminati Pasar Dalam Negeri Hingga Manca Negara

Djemi Amnifu | Selasa, 25/01/2022 07:38 WIB
Kelor Malaka Diminati Pasar Dalam Negeri Hingga Manca Negara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ikut bersama warga menanam jagung dalam mendukung Program TJP (Tanam Jagung Panen Sapi) di Desa Rinbesiha.

KATANTT.COM--Kelor asal Kabupaten Malaka menjadi salah satu komoditi unggulan mulai diminati sejumlah daerah di Indonesia hingga manca negara. Di dalam negeri, kelor asal Malaka ini sudah dipasarkan ke Pekan Baru, Semarang dan Jogjakarta.

"Ada juga permintaan untuk kita kirimkan ke luar negeri seperti Kanada, Argentina, Brazil dan Australia," kata Direktur Unit Budidaya Kelor Bumdes Kufeu, Nina Purwiyantini kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat mengunjungi Rumah Produksi Marungga Organik Bumdes Kufeu di Kabupaten Malaka, Minggu (23/1/2022).

Menurut Nina Purwiyantini, kini kapasitas produksi kelor di Kabupaten Malaka mencapai 901 kg (kilogram) dalam sekali panen. Hasil panen ini berasal dari 7 desa penyangga produksi dengan mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 450 orang.

"Area pemasaran kita di TTU, Malaka, Kabupaten Kupang, Pekan Baru, Semarang, Jogjakarta. Omzet kita saat ini baru Rp 58 juta. Ada juga permintaan untuk kita kirim ke Kanada, Argentina, Brazil dan Australia,` ujarnya.

Sementara salah seorang petani kelor, Hilarius Bria mengaku kehadiran Bumdes Kufeu pengelolaan kelor telah sangat membantu mereka untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

"Kami sangat bersyukur karena dengan menjadi petani kelor ini. Penghasilan kami setiap kali panen itu kami serahkan pada bumdes berkisar 40 kg sampai 50 kg di mana 1 kg dihargai Rp 5.000. Kami bangga karena kita kerja dengan hasil alam yang kita punya dengan memberi manfaat bagi ekonomi keluarga," jelasnya.

Sementara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta masyarakat untuk menggunakan produk-produk UMKM lokal.

"Kita harus gunakan hasil UMKM kita, misalnya teh kelor, sabun kelor, kopi lokal, kerajinan tangan kita. Itu supaya pasar dengan produk-produk lokal dapat bertumbuh pesat. Ini juga instruksi Presiden untuk dapat memulihkan ekonomi dan menumbuhkan ekonomi kita," kata VBL, demikian akrab disapa.

"Kita datang ke sini juga untuk melihat langsung pengembangan kelor sebagai komoditi unggulan. Ini juga upaya kita untuk mendorong kelor untuk jadi produk unggulan dan ciri khas Provinsi NTT untuk dikenal dengan kelor," sambungnya.

Ia menyebut masyarakat harus menjadi pasar bagi produk-produk UMKM sehingga masyarakat dan setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus beli dan pakai produk lokal.

"Produk ini adalah kebanggaan, kehormatan dan martabat kita yang memiliki segudang kekayaan di Provinsi NTT," ujarnya.

Menurut VBL, Malaka ini daerah yang punya potensi melimpah namun harus dikelola dengan baik dan benar. "Kita ingin agar Malaka ini nantinya menjadi lumbung garam dan turut menyumbang bagi kebutuhan garam nasional. Itu akan sangat membanggakan bagi masyarakat dan bagi kita semua," katanya.

FOLLOW US