• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Minta Para Bupati di Pulau Sumba Serius Tangani Malaria

Semy Andy Pah | Senin, 29/11/2021 09:35 WIB
 Gubernur NTT Minta Para Bupati di Pulau Sumba Serius Tangani Malaria Petugas lapangan yang menangani langsung kasus malaria di Pulau Sumba, dr. Desriani Ginting saat menjawab pertanyaan dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada acara Monitoring dan Evaluasi III Konsorsium Malaria se-daratan Sumba di Waingapu, Jumat (26/11/2021).

katantt.com--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para bupati di Pulau Sumba agar serius menangani malaria agar tidak terus mengalami peningkatan kasus. Kasus malaria di Pulau Sumba yang tersebar di empat kabupaten mendapat perhatian serius Pemprov NTT.

“Saya minta kepala daerah harus lebih serius dalam menangani kasus malaria di Pulau Sumba. Desain programnya, bentuk koordinatornya, serta rumuskan anggarannya kemudian buat pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan sehingga kasus ini mendapatkan penanganan serius sampai selesai agar tidak ada lagi malaria di Pulau Sumba," tegas Viktor Bungtilu Laiskodat saat membuka Monitoring dan Evaluasi III Konsorsium Malaria se-daratan Sumba di Waingapu, Jumat (26/11/2021).

Viktor menegaskan harus ada solusi dalam penanganan kasus malaria di Pulau Sumba sehingga tidak terus menerus mengalami peningkatan kasus.

“Desain programnya, bentuk koordinatornya, serta rumuskan anggarannya dan buat pelatihan khusus untuk tenaga kesehatannya sehingga kasus ini mendapatkan penanganan serius sampai selesai dan benar-benar tidak ada lagi malaria di Pulau Sumba," tegasnya.

Menjawab pertanyaan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat tentang malaria , dr. Desriani Ginting memberikan sedikit gambaran persoalan pengendalian kasus malaria yang ada di Sumba. Adapun kendala yang dihadapi yaitu kurangnya SDM yang berkompeten.

Selain itu kata Desriani Ginting , sarana prasrana yang kurang memadai, dan kesadaran masyarakat terkait bahaya malaria yang masih sangat kurang dikarenakan tidak adanya promosi kesehatan dan dukungan anggaran yang sangat terbatas.

Sebagai petugas lapangan yang menangani langsung kasus ini, dr. Desriani Ginting berharap adanya keseriusan dari para kepala daerah di Pulau Sumba dengan melakukan hal-hal yang telah ditegaskan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Meserasi VB Ataupah mengatakan Kabupaten Sumba Timur mulai menunjukkan penurunan endemisitas dari tinggi ke sedang dalam tahun ini.

Sedangkan Kabupaten Sumba Tengah telah berhasil keluar dari endemis tinggi malaria ke endemis rendah malaria, sementara Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya masih stagnan di endemis tinggi.

Bupati Sumba Timur Drs. Kristofel Praing M.Si, mengucapkann terima kasih kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang berkenan hadir di Pulau Sumba dengan seluruh jajarannya serta menyampaikan beberapa masalah kesehatan khususnya penyakit malaria di Pulau Sumba sebesar 92%.

Kabupaten ini merupakan kabupatan dengan kasus malaria tertinggi ketiga di Pulau Sumba setelah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Barat yakni sebesar 11% (458 kasus).

Sejak awal penyusunan rencana aksi daerah dalam rangka percepatan eliminasi malaria pada tahun 2018 yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur telah melaksanakan berbagai intervensi dalam rangka menekan jumlah kasus malaria.

"Baik dari segi penguatan sumber daya manusia, penyediaan logistik, manajemen kasus, pengendanlian vektor, termasuk pembagian kelambu massal maupun promosi kesehatan. Berbagai upaya tersebut telah mencapai hasil yang positif ditandai dengan menurunnya angka malaria di Kabupaten Sumba Timur," jelasnya. (sp/biroadpim/setdantt)

FOLLOW US