Laporan global Save the Children “Born into the Climate Crisis” dan dirilis bulan September 2021 menjelaskan, krisis iklim di Indonesia membawa dampak nyata dan dirasakan oleh anak-anak saat ini. Anak-anak di Indonesia yang lahir tahun 2020 berisiko menghadapi 3 kali lebih banyak ancaman banjir dari luapan sungai, 2 kali lebih banyak mengalami kekeringan serta 3 kali lebih banyak gagal panen. Lebih buruk lagi, dampak krisis iklim ini membuat jutaan anak dan keluarga jatuh dalam kemiskinan jangka panjang di Indonesia.
Dengan norma hidup seiring dan cenderung menjaga kelestarian sumber daya alam serta keanekaragaman hayati, masyarakat adat merupakan garda terdepan dalam pemenuhan target Indonesia yang ingin menurunkan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 untuk mencegah krisis iklim.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memberi tahu rakyatnya agar bersiap menghadapi krisis, menyusul peringatan dari kelompok hak asasi bahwa negara itu menghadapi kekurangan pangan yang parah dan ketidakstabilan ekonomi.
Pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengindikasikan pihaknya siap kembali memasuki kesepakatan nuklir setelah Donald Trump keluar pada tahun 2015, tetapi sejauh ini belum ada tanda-tanda terobosan apa pun karena Teheran meningkatkan pekerjaan nuklirnya.