• Gaya Hidup

Secercah Harapan di Elar Selatan: Jalan Baru, Babak Baru?

Wilibrodus Jatam | Senin, 23/06/2025 17:29 WIB
Secercah Harapan di Elar Selatan: Jalan Baru, Babak Baru? Florentianus Nadriyani Mbei (Aktivis GMNI Cabang Manggarai)

KATANTT.COM---Kabar gembira menyelimuti masyarakat Elar Selatan. Akhirnya, setelah penantian panjang dan keluhan yang tak kunjung usai, peletakan batu pertama pembangunan jalan raya yang meliputi wilayah Raong, Wokoledu, hingga Wirung telah dilakukan. Momen ini bukan sekadar seremoni simbolis, melainkan titik awal harapan bagi masa depan Elar Selatan yang lebih cerah.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kecamatan Elar Selatan identik dengan kondisi jalan yang memprihatinkan. Bertahun-tahun, jeritan dan tangisan masyarakat akibat kerusakan jalan menjadi "tontonan" bagi banyak pihak, tak terkecuali para wakil rakyat di parlemen dan jajaran eksekutif.

Kondisi jalan yang buruk ini menjadi pemicu utama stagnasi ekonomi, terhambatnya akses kesehatan, bahkan terputusnya akses terhadap teknologi yang semakin hari semakin berkembang.

Setiap kali memasuki tahun politik, masyarakat Elar Selatan kerap dilanda pesimisme. Tradisi janji-janji manis politisi yang kemudian berujung pada wanprestasi seolah menjadi siklus abadi yang mengikis kepercayaan. Namun, kali ini, ada secercah harapan.

Dampak Buruk Jalan Rusak: Ekonomi dan Kesehatan Terhambat

Secara aspek ekonomi, kondisi transaksi masyarakat Elar Selatan selalu berada dalam dinamika yang lamban. Hal ini tak lain karena akses transportasi yang tidak memadai. Komoditas bahan mentah yang sejatinya memiliki nilai jual tinggi di pasar, seringkali harus membusuk di tempat karena sulitnya akses untuk memasarkan. Petani dan pedagang lokal harus menelan pil pahit karena hasil jerih payah mereka tidak dapat dinikmati secara maksimal.

Sementara itu, akses kesehatan masyarakat juga menjadi korban utama. Padahal, UUD 1945 secara jelas mengamanatkan bahwa negara wajib menjamin kesehatan rakyatnya. Namun, bagi pelosok negeri yang terisolasi dari akses transportasi, amanat konstitusi itu seolah hanya menjadi impian.

Masyarakat Elar Selatan, yang juga masuk dalam kategori ini, merasakan langsung betapa sulitnya menjangkau fasilitas kesehatan, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun.

Titik Terang dari Wakil Bupati

Namun, di tengah kelesuan itu, publik disuguhkan kabar bahagia berupa penetapan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Manggarai Timur, Tarsisius Sjukur, S.Sos. Bagi masyarakat Elar Selatan, khususnya, ini adalah bentuk kesadaran pemerintah Kabupaten Manggarai Timur atas aspirasi yang telah lama disuarakan. Ini adalah titik cerah, sebuah sinyal bahwa pemerintah kabupaten serius untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur yang menghimpit Elar Selatan.

Potensi Kemakmuran, dan Tantangan Baru yang Mengintai

Pembangunan jalan raya ini memang bisa menjadi pintu kemakmuran. Dengan akses yang lebih baik, roda perekonomian diharapkan dapat bergerak lebih cepat, masyarakat lebih mudah mengakses pendidikan dan kesehatan, serta terhubung dengan dunia luar. Namun, di sisi lain, proyek ini juga berpotensi menjadi pintu untuk membuka persoalan baru.

Bukan rahasia lagi jika banyak proyek jalan yang dibangun tanpa mempertimbangkan asas kebermanfaatan jangka panjang. Proyek hanya ingin cepat selesai dan kualitasnya diabaikan. Polemik semacam inilah yang harus diantisipasi sejak awal. Jangan sampai euforia pembangunan hanya berlangsung sesaat, lalu kita kembali dihadapkan pada jalan rusak dalam hitungan bulan atau tahun.

Tegakkan Fungsi Pengawasan!

Sebagai masyarakat Manggarai Timur, bersama dengan jajaran DPRD, kita wajib sigap dalam menjalankan fungsi pengawasan. Pastikan proyek pembangunan jalan raya ini dikerjakan sesuai standar kualitas jangka panjang, bukan sekadar "asal jadi".

Penekanan ini sangat penting, mengingat maraknya kasus pembangunan jalan yang baru setahun atau bahkan hitungan bulan sudah mulai rusak. Kita tidak ingin insiden serupa yang terjadi di Jalan Teong, Elar Selatan—yang setelah ditinjau DPR dapil 4 langsung direhabilitasi—terulang lagi. Untuk menghindari polemik semacam ini, pengawasan ketat harus dilakukan sejak pembangunan dimulai.

Harapan Personal dan Kolaborasi Bersama

Sebagai seorang putra Elar Selatan yang mengharapkan kemakmuran, saya yakin pemikiran ini tidak jauh berbeda dengan masyarakat Manggarai Timur pada umumnya.

Kita semua pasti menginginkan pembangunan jalan raya yang berkualitas. Sikap kita harus sama: terus mengawal pembangunan ini, karena ini menyangkut kemajuan dan hajat hidup masyarakat banyak.

Mari kita pastikan secercah harapan ini tidak padam di tengah jalan, melainkan tumbuh menjadi terang benderang yang membawa kemakmuran sejati bagi Elar Selatan.

*Penulis : Florentianus Nadriyani Mbei (Aktivis GMNI Cabang Manggarai )

 

FOLLOW US