KATANTT.COM--Pemerintah Kecamatan Kelapa Lima mendukung penuh program Pemerintah Kota Kupang dalam mengentaskan kemiskinan hingga mencapai angka nol persen di tahun 2026 mendatang.
"Kita sangat setuju sekali program pemerintah (Pemkot Kupang) untuk mencapai angka nol kemiskinan di tahun 2026. Kita siap bersama-sama Pemkot Kupang untuk menuntaskan masalah ini," kata Camat Kepala Lima, I Wayan Gede Astawa kepada wartawan, Senin (2/12/2024).
Sejumlah program yang telah disiapkan jelas Wayan, adalah berkoordinasi dengan Pemerintah Kelurahan (Lurah) dalam mendorong UMKM agar bisa diberdayakan. Hal ini sekaligus akan membuka lapangan kerja bagi warga di setiap kelurahan.
Termasuk melakukan intervensi program pertanian lahan kering dengan memanfaatkan lahan kosong serta system an hidroponik. Begitu pula intervensi program peternakan dalam mengembangkan ternak ayam dalam membantu kebutuhan dalam rumah tangga.
Hanya saja jelas Wayan, sejumlah kendala yang dihadapi adalah kondisi warga di Kecamatan Kelapa Lima yang dikategorikan dalam dua bagian yakni penduduk local dan kaum urban (pendatang).
"Kita harus prioritaskan penduduk local karena mereka ini yang menetap di Kecamatan Kelapa Lima. Sedangkan kaum urban ini adalah mereka yang berasal dari beberapa di wilayah kabupaten di Pulau Timor," kata Wayan.
Kondisi ini sambung Wayan, membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan pendataan karena kaum urban (pendatang) ini bebas berpindah keluar dari Kota Kupang.
Ia memberikan contoh, apabila ada salah satu warga kurang mampu di Lasiana yang berasal dari daerah lain di Pulau Timor ketika hendak mendapat intervensi program (bantuan) dari Pemerintah Kecamatan Kelapa Lima atau dari Pemerintah Kelurahan Lasiana maka terkendala pada dokumen kependudukan.
Wayan menyebut Kecamatan Kelama Lima terdiri atas lima kelurahan yaitu Kelurahan Kelapa Lima, Oesapa, Oesapa Barat, Oesapa Selatan dan Kelurahan Lasiana.
"Dari lima kelurahan ini, dua kelurahan menjadi penyumbang angka kemiskinan yang cukup tinggi yaitu Kelurahan Oesapa dan Lasiana .Angka pastinya ada pada dinas teknis," ujarnya.
Karena itulah, Wayang mengaku sangat mendukung program Pemkot Kupang dalam mengenastkan kemiskinan hingga mencapai angka nol persen pada tahun 2026 nanti.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Kupang memiliki komitmen kuat dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2026 nanti.
Kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi permasalahan serius yang memerlukan perhatian khusus untuk ditangani.Historical tours
Sesuai data BPS NTT per 8 Februari 2024, terdapat 183.024 keluarga atau 1.046.309 jiwa yang terkategori miskin ekstrim di NTT
Data BPS NTT ini menunjukkan bahwa Kota Kupang menyumbang 2,49 persen atau 11, 64 ribu. Meski begitu angka persentase penduduk miskin Kota Kupang, ibukota Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan jelang akhir tahun 2024.
Angka penduduk miskin Kota Kupang sebesar 8,24 persen atau sebanyak 40,38 ribu jiwa dari jumlah penduduk sebesar 442.758.
Sebelumnya pada tahun 2023 lalu, angka penduduk miskin Kota Kupang sebesar 8,61 persen atau sebanyak 41,20 ribu jiwa dari jumlah penduduk 442.758 jiwa.Pemerintah Kota Kupang memiliki komitmen kuat dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2026 nanti.