• Nusa Tenggara Timur

Dewan Juri Lomba Kebersihan Serahkan Hasil Penilaian ke Penjabat Wali Kota Kupang

Reli Hendrikus | Minggu, 01/12/2024 05:34 WIB
Dewan Juri Lomba Kebersihan Serahkan Hasil Penilaian ke Penjabat Wali Kota Kupang Ketua Tim Independen Dewan Juri Lomba Kebersihan Kota Kupang Prof Dr Gusti Made Ngurah Budiana Bersama anggota dewan juri lainnya yaitu Ir. Fredrik Julius Haba Bunga, MP. (UKAW), Eufrasia RA Lengur (Unwira), Labu Nggiku Mbuhang (AJI Kota Kupang) dan Yuvenaris B. Baribe, (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang) menyerahkan hasil penilaian Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi pada Jumat (29/11/2024).

KATANTT.COM--Setelah hampir sebulan turun melakukan penilaian kebersihan ke kelurahan-kelurahan, akhirnya Tim Independen Dewan Juri menyerahkan hasilnya ke Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi pada Jumat (29/11/2024).

Pada kesempatan tersebut Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi enyampaikan terima kasih kepada Iim independen Dewan Juri yang melakukan penilaian. Hasil penilaian ini akan menjadi bahan evaluasi oleh Pemerintah Kota Kupang ke depan.

Tim Independen Dewan Juri Lomba Kebersihan Kota Kupang terdiri dari Prof Dr Gusti Made Ngurah Budiana, SSi, MSi, (Undana), Ir. Fredrik Julius Haba Bunga, MP. (UKAW), Eufrasia RA Lengur, SSi, MSi, (Unwira) Labu Nggiku Mbuhang (AJI Kota Kupang), Yuvenaris B. Baribe, SSos, (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang).

Tim Independen Dewan Juri ini telah turun ke kelurahan-kelurahan melakukan penilaian sejak tanggal 4 November 2024 lalu.

Lomba kebersihan tingkat Kota Kupang dengan tigeline Kupang Bisa (Kupang Bersih, Indah, dan Sehat) telah dilaunching oleh Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi, pada 28 Oktober 2024 lalu.

Adapun tujuan utama lomba kebersihan tingkat kelurahan dan kecamatan adalah memotivasi masyarakat untuk peduli terhadap sampah.

Sebelumnya, Ketua Dewan Juri Lomba Kebersihan Tingkat Kota Kupang, Prof. Gusti Made Ngurah Budiana, mengatakan, mengenai aspek-aspek yang dinilai ada tiga, yaitu manajemen, fisik lingkungan dan partisipasi masyarakat.

Untuk manajemen ditekankan kepada bagaimana inovasi-inovasi yang dilakukan oleh camat, lurah dalam hal penanganan sampah.

“Kemudian dari inovasi ini, kita nilai juga apakah ada evaluasi yang dilakukan pemerintah kelurahan maupun camat. Dan, juga jangan lupa kita punya program dulu yaitu Duta Kebersihan. Dan efeknya waktu itu menurut informasi cukup bagus. Tapi akhir-akhir ini tidak berjalan lagi itu kita lihat apakah Duta Kebersiahan di tingkat kelurahan maupun kecamatan”, kata Gusti Budiana.

Selanjutnya, Gusti Budiana mengatakan, di fisik lingkungan ada permukiman dan kawasan perkotaan. “Di permukiman di sekitar lingkungan RT itu meliputi tempat sampah, sampah, fisik jalan, adanya tidak pohon peneduh, kondisi fasilitas umum, kondisi drainase”, katanya

Seperti diketahui bahwa setiap musim hujan drainase menjadi permasalahan bagi kita, hujan satu, dua kali yang lebat itu kondisi jalan langsung tergenang. Kemudian di kawasan perkotaan ada beberapa item dinilai yaitu tempat sampah, tempat sampah (TPS), sanitasi/WC, dan taman kantor.

Kemudian partisipasi masyarakat, lanjut Gusti, ada dua yang dinilai. yaitu pengelolaan sampahnya dan keterlibatan masyarakat. “Bagaimana masyarakat terlibat dalam menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing”, ujarnya.

Sedangkan pengelolaan sampah terkait dengan sarana prasarana persampahan, pemanfaatan timbulab sampah, dan bank sampah.

Untuk partisipasi masyarakat, lanjut dia, menyangkut tingkat kesadaran masyarakat, partisipasi dan kerja bakti rutin. “Ini sejalan dengan program pemerintah kota Kupang, yaitu ada Jumat bersih, dan ASN memungut sampah, tapi masyarakat tidak terketuk hatinya”, kata Gusti Budiana.

FOLLOW US