• Nusa Tenggara Timur

Salah Paham Satgas Yonif 741/GN dan Romo Ino Nahak Berakhir Damai di Keuskupan Atambua

Yansen Bau | Selasa, 29/10/2024 20:36 WIB
Salah Paham Satgas Yonif 741/GN dan Romo Ino Nahak Berakhir Damai di Keuskupan Atambua Foto bersama Satgas Pamtas Yonif 741/GN bersama Keuskupan Atambua usai perdamaian salah paham di Kantor Puspas Keuskupan Atambua, Nenuk, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Selasa (29/10/2024).

KATANTT.COM---Kasus salah paham antar prajurit Pos Lo`okeu Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/GN dengan tokoh agama Romo Ino Nahak, Pr berakhir damai setelah adanya pertemuan dengan pihak Keuskupan Atambua.

Penyelesaian kesalahpahaman tersebut berlangsung di aula lantai 2 Kantor Pusat Pastoral Keuskupan Atambua, Nela, Lalian Tolu, Kecamatan Tasbar, Kabupaten Belu, Selasa (29/10/2024).

Hadir dalam penyelesaian masalah itu, Pater Vincentius Wun, SVD selaku Vikjen Keuskupan Atambua, Dansatgas Yonif 741/GN, Letkol Inf. Ghafur Thalib, Romo Ino Nahak, Pr, Ketua Dewan Pastoral Dekenat Malaka, Petrus Bria Seran, Romo Deken Malaka.

Selain itu Ketua Pasyanmilpol wilayah Atambua, Sekum Kantor Puspas Keuskupan Atambua, para Romo, jajaran Perwira Satgas Yonif 741/GN serta anggota, dan organisasi Pemuda Katholik Komcab Belu.

Pantauan media, penyelesaian masalah tersebut melalui jalur adat istiadat Timor. Romo Ino dan seorang warga dikalungi kain adat oleh Dansatgas Yonif 741/GN, Letkol Inf. Ghafur Thalib.

Sebaliknya, Pater Vikjen, Vincentius Wun mengalungi kain adat ke dua anggota Pos Lo`okeu. Kemudian pengalungan kain adat ke Dansatgas Yonif 741/GN, Letkol Inf. Ghafur Thalib.

Usai saling memaafkan dengan berpelukan antar sesama sebagai bentuk saling persaudaraan, dilanjutkan dengan secara lembaga dengan pembacaan berita acara perdamaian.

Selesai pembacaan berita acara dilanjutkan dengan penandatanganan oleh perwakilan anggota Pos Lo`okeu, Romo Ino, Pater Vikjen serta Dansatgas Letkol Ghafur.

Puncak kegiatan tersebut diakhiri dengan saling bersalaman antar pihak Satgas, para Romo, Pemuda Katolik dilanjutkan dengan foto bersama.

Pada kesempatan itu, Dansatgas Yonif 741/GN, Letkol Inf. Ghafur Thalib menyampaikan terima kasih kepada Pater Vikjen Keuskupan Atambua yang telah memediasi pertemuan perdamaian hari ini.

"Terima kasih untuk kegiatan hari ini. Mari kita konsisten dengan apa yang sudah kita sepakati hari ini," ujar dia.

Lanjut Ghafur, apa yang sudah disampaikan semuanya dalam pertemuan ini dari ujung cerita sampai pangkalnya, mari kita konsisten dengan kata-kata ini.

"Hari ini kita sudah sepakati dengan permohonan maaf juga secara adat, saya rasa sudah cukup untuk memperkuat dan kedepannya kita saling menjaga silaturahmi dengan kegiatan-kegiatan berikutnya," pungkas dia.

Sementara itu, Pater Vikjen, Vincentius mengatakan, pertama-tama atas nama Bapak Uskup yang tidak hadir menyampaikan terima kasih kepada Dansatgas Yonif 741/GN bersama anggota dan semuanya yang telah hadir untuk selesaikan masalah ini.

Karena sebagaimana yang diberitakan bahwa TNI kurang menghargai, berinisiatif untuk selesaikan masalah, itu tidak benar. Saya sebagai Vikjen ketika ada masalah, Bapak Dansatgas sudah menelpon Bapak Uskup untuk minta waktu bertemu.

"Jadi yang bilang TNI tidak merespon masalah ini tidak benar. Itu saya sebagai Vikjen tahu dari awal bahwa Satgas cari waktu untuk bertemu. Jadi terima kasih untuk kehadirannya dan bersedia untuk selesaikan masalah ini,"

Lebih lanjut Pater Vikjen menyampaikan terima kasih kepada para Romo, Bapak Yos serta pengurus OMK, Pemuda Katolik dan moderator Pak Pit Bria yang bisa memandu permasalahan ini hingga berdamai.

"Kami juga memohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dari awal sampai sekarang. Tentu kita semua berharap baik sebagai institusi maupun pribadi kita harus berkomitmen untuk jaga kondisi daerah supaya aman dan damai," pungkas dia.

FOLLOW US