KATANTT.COM---Calon Bupati Belu Paket Roman Hironimus Mau Luma mengkritik Calon Bupati petahana Agust Taolin yang kembali bertarung dalam Pilkada Belu 2024 dengan tagline paket Satu Hati.
Kritik tajam terhadap buruknya tata kelola birokrasi Pemerintahan Kabupaten Belu di masa kepemimpinan Bupati Agust Taolin ini dilontarkan Cabup Roni Mau Luma dalam debat publik pertama Pilkada Belu 2024 di Ballroom Hotel Matahari Atambua, Sabtu (19/10/2024).
Pantauan media, dalam debat yang disiarkan langsung TVRI NTT, panelis membagi sesi debat kandidat dalam tiga bagian.
Sesi pertama pemaparan visi-misi dan pendalaman dari panelis, dan sesi kedua pertanyaan panelis lalu sesi ketiga pertanyaan antar paslon.
Sesi kedua debat, para pasangan calon masing-masing memberikan pertanyaan kepada tiga pasangan calon Bupati-Wakil Bupati lainnya.
Saat diberi kesempatan oleh moderator, mengawali sesi pertanyaan kepada paket Satu Hati yaitu pasangan Agus Taolin dan Yulianus Koi Asa, Cabup paket Roman mengritik keras Agus Taolin yang saat ini merupakan Bupati Belu aktif.
Roni, sapaan akrab mantan ASN itu menyampaikan bahwa, berbicara tentang kemajuan suatu daerah, pemimpin sebagai pembina kepegawaian mestinya tidak salah menempatkan mesin birokrasi seperti yang selama ini dilakukan selama pemerintahan Bupati dr Agustinus Taolin sehingga mesin birokrasi bekerja dengan baik.
Mantan Kabag Humas Setda Belu itu mengatakan, saat ini banyak instansi atau OPD Pemkab Belu yang dipimpin oleh Plt selama masa kepemimpinan Bupati Agus Taolin.
"Bagaimana strategi bapak agar Plt-Plt yang masih berkeliaran tidak ada pejabat defenitif karena sesuai data yang kami miliki Pemda Belu mendapat skor rendah yaitu 2,5 dalam hal evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara nasional," kritik dia.
Atas kritik pedas yang disampaikan Calon Bupati paket Roman, Calon Bupati petahana Agus Taolin membantah. Kata dia, penempatan pejabat Plt yang ia lakukan sudah sesuai dengan kompetensi bidang.
Kata dr Agustinus membantah, penempatan pejabat esalon dua dilakukan menurut Merit System. Penempatan pejabat Plt dilakukan sepanjang masa kepemimpinannya karena regulasi memungkinkan.
"Tidak ada regulasi yang kita lawan," jawab Agus Taolin.
Atas jawaban dari calon Bupati petahana, Roni kembali menegaskan bahwa sepanjang kepemimpinan Bupati Agus Taolin banyak pegawai di lingkup Pemda Belu yang ditempatkan tidak sesuai dengan kemampuan.
"The right man on the right place, saya sudah 18 tahun pegawai. Sepanjang kepemimpinan bapak, banyak pegawai yang ditempatkan tidak sesuai kemampuan. Orang dari Rumah Sakit ditempatkan di Kantor Camat. Plt itu tidak bertahun-tahun," balas Roni mengungkap buruknya tata kelola pemerintahan di masa kepemimpinan Bupati Agus Taolin.
Lanjut dia, carut-marut persoalan Birokrasi merupakan salah satu alasan mendasar dirinya bersama Theodorus Seran Tefa memutuskan untuk maju bertarung dalam pemilihan Bupati dan Wakil Belu 2025.