KATANTT.COM---Warga Trans Naekasa, Desa Tukuneno Kecamatan Tasifeto Barat keluhkan kondisi rumah layak huni dan kesulitan air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pasalnya, rumah bantuan bagi warga Trans Naekasa sejak 2003 itu hingga saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan atau sudah tidak layak huni.
Hal itu disampaikan Ajai salah seorang warga Trans Naekasa dalam dialog bersama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 4, Hironimus Mau Luma dan Theodorus Frederikus Seran Tefa yang dikenal dengan paket Roman saat kampanye hari di kedua Trans Naekasa, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Rabu, (26/09/2024).
"Kami tinggal di lokasi perumahan Trans ini rata-rata pensiunan anggota TNI sejak tahun 2003 dan hingga saat ini kondisi rumah sudah sangat memprihatinkan. Kami berterima kasih karena hari ini Paket Roman sudah berkunjung ke sini untuk melihat keadaan kami dari dekat. Karena itu sudah pasti kami mendukung untuk kemenangan Paket Roman di Pilkada Belu," ujar Ajai.
Selain keprihatinan kondisi rumah, warga juga mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan.
Lanjut Ajai, kehidupan masyarakat dilokasi Trans Naekasa masih jauh dari harapan karena menghadapi berbagai kesulitan dan kesulitan itu hanya sampai pada janji tinggal janji dengan waktu terus berjalan bulan ganti bulan dan tahun ganti tahun termasuk ganti pejabat publik, masyarakat tetap tidak diperhatikan.
"Disini, para pemuda juga punya kemampuan yang cukup untuk mengembangkan potensi yang ada tapi tidak mempunyai akses untuk meminta bantuan ke pemerintah. Karena itu, kami masyarakat Trans Naekasa titipkan masalah kami ini kepada Paket Roman agar kalau terpilih nanti tolong jangan lupa perhatikan kami," keluh Ajai yang diamini warga yang hadir.
Senada diutarakan Florentina Monis, sejak tahun 2003 masyarakat tinggal dan menempati wilayah tersebut tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah dalam bentuk apapun. Menghadapi kondisi yang demikian anak-anak dari mereka terpaksa harus mengambil keputusan untuk merantau di negeri orang meskipun keputusan sangat beresiko.
Akui dia, kondisi kami disini seperti yang bapak mereka lihat saat ini. Seng rumah ini bukan di cat tapi sudah karat dan mulai rusak, disini juga air bersih sulit. Satu datang lihat habis janji diatas janji. Anak-anak ada yang terpaksa merantau di negeri orang sampai meninggal disana dan tidak bisa pulang karena tidak ada yang bisa bantu urus.
"Karena itu kalau sekarang Bapak Paket Roman datang duduk dibawah pohon dan besok-besok sudah duduk di kursi jangan lupa, tolong ingat kami," pinta Florentina.
Kesempatan itu, calon Bupati Roni Mau Luma menyampaikan bahwa dirinya bersama pasangan Theodorus Manek sebagai anak desa dan tinggal di kota pernah merasakan kesulitan seperti yang dihadapi warga.
"Saya dengan kakak Theo ini juga anak desa dan tinggal di kota, sehingga kami tahu apa yang harus kami buat untuk desa dan apa yang harus kami buat di kota. Sehingga sekarang mari kita kerja bersama supaya kalau Paket Roman mendapat mandat untuk memimpin Belu pada Pilkada 27 November 2024 mendatang, maka kita akan terus sama-sama kerja untuk membangun Rai Belu tercinta ini ke arah yang lebih baik," kata dia.