KATANTT.COM---Menyambut Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai tuan rumah Pekan Olah Nasional (PON) XXII 2028, KONI Belu meminta agar bisa dibuatkan ajang Kejurda di Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.
"KONI akan koordinasi ke atas untuk PON XXII di NTT agar salah satu cabor tinju untuk bisa diselenggarakan di Belu," ujar Ketua KONI Belu, Jefri Nahak usai menerima tiga atlet tinju PON XXI Aceh-Sumut, Selasa (24/9/2024).
Atas prestasi yang diraih atlet tinju Belu di PON XXI Aceh-Sumut, dia menyampaikan apresiasi kepada Pertina NTT dan Pertina Belu yang berhasil menyumbang 2 medali perak dan 1 medali perunggu.
"Prestasi yang ditoreh oleh atlit tinju ini sangat luar biasa yang dapat mengharumkan nama NTT di kancah nasional," ujar Epi sapaan akrab Ketua DPD Golkar Belu itu.
Dikatakan bahwa, dengan prestasi yang ditoreh oleh cabor tinju ini, tentu menjadi prestasi yang luar biasa karena PON XXII 2028 Provinsi NTT akan menjadi tuan rumah.
"Kami atas nama KONI Belu sangat berharap bukan hanya cabor tinju, dan IPSI saja, tetapi cabor lain juga harus bisa menyumbang prestasi untuk NTT umumnya dan Kabupaten khususnya," pinta dia.
Epi menegaskan bahwa, dirinya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Belu untuk diberikan bonus kepada tiga atlet tinju yang telah harumkan daerah Belu.
"Saya akan berkoordinasi dengan Pak Sekda atau pak Wakil agar tiga atlit tinju ini bisa diberikan bonus," ujar dia
Lanjut Epi, selain bonus, tiga atlet tinju ini juga harus diprioritaskan untuk diberikan pekerjaan, karena para atlet ini sudah masuk dalam usia kerja.
"Saya berjanji sebagai ketua KONI dan saya akan menerobos ini baik ke pemerintah maupun lembaga DPRD untuk ketiga atlet ini diprioritaskan," kata mantan Wakil Ketua DPRD Belu itu.
Masih menurut dia, tinju di KONI Kabupaten Belu merupakan super prioritas. Di tahun 2025 kita dari KONI Belu akan mengajukan anggaran 1,7 miliar ke Pemerintah dan berharap anggaran ini bisa disetujui.
Dikatakannya, cabor- cabor yang masuk dalam super prioritas di Kabupaten Belu yakni, cabor tinju dan IPSI. "Sejauh ini kita hanya diberikan dana hibah dari pemerintah sebesar 500 juta," akui Epi.
Diutarakan, cabor yang masuk dalam super prioritas harus terus dipersiapkan atletnya. Para atlet akan terus mengikuti berbagai macam kejuaraan baik nasional maupun internasional.
"Jujur kita dari KONI sangat minim anggarannya sehingga kita belum bisa mendanai cabor-cabor yang super prioritas ini," ujar Epi.
Kembali ditegaskan pada tahun 2025 mendatang KONI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengganggarkan anggaran sebesar Rp. 1,7 miliar untuk bisa pendanai cabor-cabor yang masuk dalam super prioritas.
"Karena tidak hanya tinju dan silat saja, tapi ada juga ada kempo, taekwondo lainnya," tutup Epi.