Namun Imam belum mengetahui pasti jumlah mamalia yang terdampar di Kabupaten Alor. Ia memastikan masih ada ikan lumba-lumba yang masih mengapung di laut. "Jumlah pastinya belum diketahui. informasinya masih ada yang mengapung di laut," tambahnya.
Imam menyebutkan kalau mamalia tersebut terdampar di selatan Pulau Alor dan cukup jauh dari Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor.
Hingga saat ini belum ada tim yang diterjunkan ke lokasi kejadian karena sudah malam dan jarak yang jauh. Ia memastikan tim akan turun pada Sabtu (7/9/2024). "Tim belum ada yang bisa turun ke lapangan karena sudah malam. Sabtu pagi (tim) baru turun," ujar Imam.
Imam mengaku mendapatkan informasi kalau ada 50 ekor mamalia yang terdampar di Liliwera, Kecamatan Pureman, Kabupaten Alor. Namun karena kondisi malam hari dan akses jalan ke sana jauh maka baru pada Sabtu pagi tim akan turun ke lokasi.
"Setelah tim kesana, baru kita bisa memastikan jumlah berapa yang terdampar, berapa mati dan berapa hidup serta langkah untuk penanganannya," ujar Imam Fauzi.
Laporan lain dari UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut sekitarnya menyampaikan bahwa mamalia yang ditemukan dan mati merupakan jenis paus pilot (Globicephala macrorhynchus).
Melihat kondisi wilayah dan perairan yang cukup sulit, maka telah dilakukan koordinasi dengan
Polres Alor dan Polsek Alor Timor Subsektor Peitoko, dengan hasil bahwa pada Sabtu 7 September 2024, Polsek Alor Timor Subsektor Peitoko akan melakukan identifikasi awal ke lokasi untuk mendata jumlah serta keadaan dari Paus tersebut.
Hasil pendataan awal akan menjadi dasar untuk penanganan selanjutnya dari pihak UPTD dan pihak BPSPL Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Apabila ditemukan Paus yang mati, maka akan diambil sampel untuk dilakukan uji sampel di Laboratorium di Bali guna memastikan penyebab kematiannya.
Diharapkan masyarakat untuk tidak mengambil bagian apapun dari Paus tersebut untuk mencegah hal -hal yang tidak diinginkan akibat dari kematian Paus yang belum diidentifikasi.
Sekitar 50 ekor paus ditemukan terdampar dan mati di sekitar Pantai Pureman, Kabupaten Alor, pada Jumat (6/9/2024) petang. Belum diketahui pasti penyebab mati atau terdamparnya mamalia tersebut.
Kepala Desa Purnama melaporkan kepada Kapolsubsektor Pureman, Aipda Gerson Eliezer Bau dan Bripka Jansin Pati Mbani kalau ikan tersebut terdampar dan mati serta ditemukan sekitar pukul 17.00 wita di pantai kampung Pureman, desa Purnama, Kecamatan Pureman, Kabupaten Alor.
Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman yang dikonfirmasi, Jumat (6/9/2024) malam membenarkan kejadian ini. "Letak kampung pureman jauh dari ibukota kecamatan dan hanya bisa dilalui menggunakan perahu motor," ujar Supriadi Rahman.
Disisi lain, kondisi laut yang kurang bersahabat dan tidak ada perahu yang bisa digunakan termasuk sulitnya jaringan komunikasi di kampung Pureman menyulitkan koordinasi.