• Nusa Tenggara Timur

Keberadaan PLBN Menjadi Instrumen Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Yansen Bau | Minggu, 18/08/2024 18:52 WIB
Keberadaan PLBN Menjadi Instrumen Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Kepala BSKDN Kemendagri RI, Yusharto Huntoyungo saat menggunting pita peresmian pangan murah di PLBN Motaain, Desa Silawan, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.

KATANTT.COM---Kegiatan gerakan pangan murah menjadi sangat bermakna dengan eksistensi Pos Lintas Batas Negara (PLBN). 

Dengan keberadaan PLBN bisa menjadi instrumen, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan untuk menjaga agar masyarakat yang ada di kawasan perbatasan agar tetap terlayani baik dari sisi administrasi pemerintahan maupun dari sisi ekonomi.

Demikian Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo saat resmikan gerakan pangan murah di pasar Mota`ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu usai upacara peringatan HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8/204).

Dikatakan, bentuk pelayanan lewat gerakan pangan murah ini dapat mencegah atau mengendalikan terjadinya inflasi yang menghantui banyak negara, yang saat ini karena mereka dibatasi terbatas produksinya dan tidak mengelola dengan benar didistribusi komiditas dari produsen kepada konsumen 

Yusharto berharap, PLBN ini bisa menjadi salah satu institusi yang menjadi pelicin antara produsen dan konsumen yang ada di wilayah perbatasan. Sehingga berbagai prodak yang dibutuhkan masyarakat,ini dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.

"Kami mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan oleh PLBN dan dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang telah menyelenggarakan kegiatan gerakan pangan murah ini," ujar dia.

Lanjut Yusharto, kepada para pelaku ekonomi kamu titip pesan untuk bersama-sama dengan stakeholder yang ada di PLBN dan kawasan perbatasan untuk menjaga agar terjadi stabilitas distribusi dengan memperhatikan rantai pasar antar produsen dan konsumen yang bisa menghasilkan berbagai kebutuhan masyarakat yang ada di kawasan perbatasan.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Frida Ariani Bria menyampaikan, kegiatan gerakan pangan murah diselenggarakan Bapanas kerjasama antara BULOG, PLBN, serta melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kelompok tani setempat dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI. 

Menurut dia, gerakan Pangan Murah di PLBN ini merupakan bagian dari upaya BAPANAS dalam mendukung rencana Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama di wilayah perbatasan. 

"Gerakan pangan murah yang kami laksanakan dalam rangka perayaan kemerdekaan ini bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat di kawasan PLBN, agar mereka dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau," ucap dia terpisah.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut Bapanas dan Bulog menyediakan berbagai kebutuhan pokok selama kegiatan berlangsung, di antaranya minyak goreng sebanyak 420 liter harga Rp 16 ribu, gula pasir 250 kg (Rp 17.500/kg) terigu 20 kg (Rp 12 ribu/kg), dan beras SPHP sebanyak 10 ton (Rp12 ribu /kg," kata Bria.

 

 

FOLLOW US