KATANTT.COM---Edukasi kepada warga masyarakat untuk bertransaksi secara digital dari transaksi tunai ke transaksi digital dengan menggunakan fasilitas QRIS gencar dilakukan Bank NTT Cabang Atambua.
"Kegiatan yang kita lakukan hari untuk mengedukasi masyarakat agar perlahan beralih dari transaksi tunai ke transaksi non tunai dengan memanfaatkan QRIS," ujar Pimpinan Cabang Bank NTT Atambua Andri Lorenso Bere Mau di sela-sela launching Mai Cafe Bank NTT, Jumat (9/8/2024) malam.
Disampaikan, pagi tadi Bank NTT bersama Bank Indonesia melaunching pembayaran retribusi menggunakan QRIS dimana launching pembayaran retribusi ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens.
Jelas Bere Mau, untuk mengajak masyarakat beralih dari transaksi tunai ke non tunai, Bank NTT juga memberikan dukungan kepada sejumlah pelaku UMKM seperti bengkel, warung dan kios berupa penyediaan fasilitas dimana pembeli atau pemakai jasa bisa dengan mudah melakukan transaksi dengan QRIS.
"Bank NTT Cabang Atambua akan terus melakukan edukasi secara masif kepada masyarakat untuk beralih menggunakan transaksi digital," kata mantan PC Bank NTT Cabang Ngada itu.
Lanjut Bere Mau, guna memastikan keberlanjutan sistim transaksi digital menggunakan QRIS, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM di Belu untuk mengetahui perkembangan serta hambatan atau masalah yang dihadapi. Sehingga segera dicarikan solusi agar usaha dan metode transaksi non tunai yang dipakai tidak mandeg.
Lanjut dia, pendampingan yang dilakukan untuk mengetahui persis perkembangan usaha yang sudah didukung termasuk hambatan teknis yang dialami para pelaku usaha dalam menggunakan fasilitas transaksi non tunai.
"Selain melakukan edukasi kepada masyarakat, saat ini Bank NTT Atambua mulai tancap gas untuk pengembangan UMKM di Kabupaten Belu," ucap Bere Mau.
Ditambahkan, dukungan terhadap UMKM di daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini dilakukan agar sektor UMKM yang pelakunya adalah masyarakat kecil bisa bebas dari cukong yang memberikan pinjaman dengan bunga mencekik.
"Kita memberikan dukungan kepada UMKM dengan fasilitas modal tanpa bunga dan jaminan. Hal ini kita lakukan agar pelaku UMKM bebas dari rentenir atau cukong. Selain memberikan dukungan, ke depan kita akan lakukan pendampingan dan evaluasi secara berkala bersama para pelaku UMKM," pungkas Bere Mau.