• Nusa Tenggara Timur

Didemo PMKRI Soal Pembukaan Jalan, Kapolres Belu Mengaku Tulus Bantu Warga Desa Tukuneno

Imanuel Lodja | Rabu, 27/03/2024 12:14 WIB
Didemo PMKRI Soal Pembukaan Jalan, Kapolres Belu Mengaku Tulus Bantu Warga Desa Tukuneno Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak

KATANTT.COM-- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Atambua, menggelar aksi damai dan audiensi terkait dengan dugaan kerusakan lingkungan di wilayah Kabupaten Belu.Selasa (26/3/2024).

Para mahasiswa menduga adanya kerusakan kawasan hutan lindung di wilayah Dusun Weberliku, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu karena adanya peningkatan jalan sekitar tiga kilometer dalam kawasan hutan.

Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak yang diduga merusak hutan tersebut untuk pembangunan jalan bagi warga dengan tegas membantah tudingan dan dugaan ini.

"Kami tidak melakukan pengrusakan hutan lindung saat memperbaiki jalan untuk warga di Dusun Weberliku, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu," tegas Richo Nataldo Devallas Simanjuntaknya, Rabu (27/3/2024).

Ia menyebutkan, sesuai hasil survei di lokasi terkait penebangan sebenarnya tidak. Ia tidak membantah kalau ada alat berat yang melintasi kawasan tersebut sehingga tanaman dilindas. "Tidak benar kalau persoalan terkait perbaikan akses jalan berpotensi penebangan," kata Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak.

Ia menegaskan, sebelum memperbaiki jalan untuk kebutuhan masyarakat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Tukuneno. "Di Dusun Weberliku, hutan yang bernama Bifemnasi Sonmahole adalah merupakan jalan lama yang sudah dibuat oleh dinas kehutanan tahun 1982 lalu," tegasnya.

karena sudah lama maka jalan tersebut mengalami kerusakan dan hampir hilang. "Untuk itu perbaikan jalan yang dibangun adalah dibuat atas jalan yang sudah ada dan survei kami di lokasi sudah kami laporkan," tandasnya.

Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak menambahkan kalau jalan yang diperbaiki adalah jalan lama yang sudah rusak dan tertimbun lumpur akibat hujan yang terus menerus.

Perbaikan tersebut dilakukan karena adanya keluhan masyarakat setempat karena jalan tersebut sudah melumpuhkan mobilitas masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya,baik untuk bepergian maupun dalam hal pertanian.

"Ada ibu yang hendak melahirkan tapi terlambat penanganan karena kesulitan akses jalan. Ada pula warga yang meninggal harus dikubur sementara di lahan lain karena warga tidak bisa melintas untuk memakamkan kerabat mereka ke lahan mereka akibat jalan tertutup," tambah Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak.

Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak menuturkan, jalan yang diperbaiki pihaknya semata-mata bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang saat ini tidak mendapat akses jalan yang layak.

"Yang kita kerjakan secara cuma-cuma ini semata-mata membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat. Dengan diperbaikinya jalan ini, masyarakat mengaku tidak sengsara lagi untuk pulang pergi ke kebun maupun menuju ke kota, Secara otomatis bisa mengurangi beban kerja dari petani yang tadinya susah payah tenaga dipakai untuk memikul alat pertanian kini jadi bisa.menghemat tenaga dan lebih mudah untuk mengerjakan sawah ladang nya," jelasnya.

Orang nomor satu di Polres Belu ini membantah kalau persoalan terkait akses jalan dibuka untuk fasilitas jalan berpotensi penebangan pohon dan merusak hutan.

"Menurut kami bukan (menebang dan merusak), karena kami melihat bahwa yang kami lakukan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang saat ini tidak mendapat akses jalan karena ini merupakan jalan lama dari tahun 1982 dan peningkatan jalan itu merupakan komunikasi dari masyarakat bahwa sampai saat ini masyarakat terisolasi serta kurangnya akses perekonomian di daerah tersebut," tegas Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak.

Selain itu, Kepala Sub UPT KPH Kabupaten Belu sudah menyatakan bahwa kegiatan yang terjadi memang dalam kawasan hutan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan memungkinkan ada kebijakan untuk membantu masyarakat. "kita perlu tahu bahwa hutan lestari tetapi masyarakat juga harus sejahtera dan kami tidak berharap masyarakat tidak sejahtera sementara hutan tetap lestari," tambahnya.

Ia berkomitmen membantu masyarakat agar memiliki akses guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Saya membantu masyarakat karena masyarakat tersebut merasa diabaikan. Saya membantu agar tidak ada lagi cerita dari masyarakat yang menitipkan jenazah keluarga-nya di tanah orang, karena mereka tidak bisa membawa jenazah keluarganya untuk dimakamkan di tanah leluhur mereka," jelasnya.

"Demikian pula ibu-ibu hamil serta orang sakit yang harus digotong karena rusaknya akses jalan ke kampung lama mereka bisa tertolong dan tertangani secara cepat<," sambung-nya.

Pembukaan jalan ini mendapat banyak respon positif dari masyarakat setempat.Ssalah satunya dari Kepala Dusun Weberliku, Tarsisius Lau yang merasa bahagia setelah Kapolres Belu turun dengan alat berat dan truk pengangkut pasir, memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan pemukiman dengan area pertanian milik mereka.

"Dusun Weberliku khususnya di kampung lama, selama ini kami tidak pernah merasakan akses jalan yang baik menuju kebun kami maupun menuju ke Kota Atambua," katanya.

"Namun dengan adanya bantuan dari bapak Kapolres, maka kami dari dusun Weberliku khususnya kampung lama merasa senang karena kami sudah tidak sengsara lagi untuk pulang pergi ke kebun maupun menuju ke kota," tutur Tarsisius Lau.

Ia menambahkan kalau jalan yang rusak sudah diperbaiki dan Kapolres sudah rela untuk warga. "Bapak Kapolres sudah rela uang, tenaga dan lainnya membantu kami masyarakat kecil ini yang kesulitan akan akses jalan yang baik. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk bapak Kapolres Belu," tambah Kepala Dusun Weberliku, Tarsisius Lau.

Selain adanya perbaikan jalan, warga dusun terpencil Weberliku, Desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu yang jauh dari sentuhan pemerintah ini, juga mendapat bantuan dari Kapolres Belu berupa 1 unit sumur bor dan penerangan berupa lampu solar cell 12 buah.

FOLLOW US