• Nusa Tenggara Timur

Kepala Desa di Sumba Tengah Hilang Terjatuh ke Laut Saat Mancing di Dermaga Kapulit

Imanuel Lodja | Senin, 18/03/2024 09:02 WIB
Kepala Desa di Sumba Tengah Hilang Terjatuh ke Laut Saat Mancing di Dermaga Kapulit Sejumlah warga sementara mencari Kepala Desa Daha Elu, Dodu Tay yang hilang terjatuh ke laut di sekitar perairan Dermaga Kapulit, Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah.

KATANTT.COM--Dodu Tay (56), kepala desa Daha Elu, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan hilang sejak Rabu (13/3/2024) lalu.

Dodu Tay yang juga warga Kampung Panini, Desa Daha Elu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah jatuh di dermaga Kapulit, Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah saat memancing.

Ia tenggelam dan hilang sekitar pukul 21.30 wita ketika memancing bersama Ranjas Rengu Ranjamay (40) yang juga warga Kampung Kadonga, Desa Daha Elu, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.

Diperoleh informasi kalau pada Rabu petang sekitar pukul 16.00 wita, korban mengajak Ranjas untuk memancing ikan di dermaga Kapulit, Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah.

Keduanya ke dermaga tersebut menggunakan sepeda motor honda CRF yang merupakan motor dinas kepala desa Daha Elu nomor polisi ED 2053 WD.

Korban Dodu Tay dn Ranjas tiba di dermaga Kapulit sekitar 19.00 wita saat keadaan cuaca di dermaga Kapulit kurang bagus karena angin kencang, arus deras, gelombang tinggi dan sedang hujan gerimis.

Walaupun cuaca di dermaga Kapulit kurang bagus, namun korban Dodu Tay dan Ranjas tetap melanjutkan niat untuk memancing di Dermaga Kapulit tersebut.

Keduanya memilih tempat mancing di bagian kiri Dermaga Kapulit. Sekitar pukul 21.30 wita, korban berpindah tempat pancing dari ujung kiri ke ujung kanan Dermaga Kapulit.

Pada saat korban berpindah tempat, korban membawa senternya namun tidak digunakan. Selang beberapa saat, Ranjas mendengar bunyi klos pancing yang digunakan korban jatuh.

Ranjas langsung menyalakan senter ke arah sumber suara dan ia tidak melihat korban. Ranjas hanya melihat klos pancing korban. Ranjas pun langsung berteriak memanggil nama kepala desa tersebut sebanyak dua kali namun korban tidak menjawab panggilan tersebut.

Ranjas memanggil warga lainnya, Hama Ngila (53) yang saat itu juga sedang memancing ikan di dermaga Kapulit untuk menanyakan keberadaan korban Dodu Tay. Hama Ngila pun menjawab tidak mengetahui keberadaan sang kepala desa Daha Elu tersebut.

Ranjas dan Hama Ngila kemudian bersama-sama mencari korban. Setelah memastikan bahwa korban sudah tidak ada karena terjatuh di laut, Hama Ngila pun langsung pergi meminta bantuan kepada warga sekitar. Sementara Ranjas menunggu di tempat kejadian sambil mencari korban dengan menggunakan senternya.

Warga kemudian melaporkan kejadian tenggelamnya kepala desa Daha ELu ini ke polisi di Polsek Mamboro. Kamis (14/3/2024), tim Inafis dari Polres SUmba Barat ke lokasi kejadian di dermaga Kapulit untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Tim BPBD kabupaten Sumba Tengah dipimpin Kepala pelaksana BPBD kabupaten Sumba Tengah, Yanuarius Soru Lanja bersama 4 orang anggota BPBD kabupaten Sumba Tengah ke lokasi kejadian di dermaga Kapulit, Desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah.

Tim BPBD Kabupaten Sumba Tengah bersama anggota Polsek Mamboro dan warga masyarakat serta keluarga korban berupaya mencari korban dengan cara menyelam di seputaran Dermaga Kapulit.

Aksi penyelaman juga dilakukan oleh masyarakat nelayan desa Watu Asa, Kecamatan Mamboro Kabupaten Sumba Tengah, namun terkendala dengan arus deras, air keruh dan gelombang tinggi.

Proses pencarian dihentikan untuk sementara waktu sambil menunggu cuaca membaik. Hingga Minggu (17/3/2024) petang, korban belum juga ditemukan. Ranjas sendiri mengaku kalau korban diperkirakan tergelincir saat memancing karena saat itu suasana di dermaga gelap dan sedang turun hujan gerimis.

Polisi dan warga hanya menemukan barang bukti berupa satu unit sepeda motor honda CRF warna merah putih nomor polisi ED 2053 WD yang merupakan sepeda motor dinas operasional kepala desa, dua buah stik pancing milik korban, satu buah tas berisi peralatan memancing milik korban dan satu buah helm warna putih milik korban.

FOLLOW US