• Nusa Tenggara Timur

Ruas Jalan Sabuk Merah di Perbatasan RI-Timor Leste Tertutup Longsor

Imanuel Lodja | Kamis, 14/03/2024 20:18 WIB
Ruas Jalan Sabuk Merah di Perbatasan RI-Timor Leste Tertutup Longsor Kasat Lantas Polres Belu, Iptu Marten Luther Petterson Riwu bersama Kapolsek Lamaknen, Ipda Stevanus Fahik, anggota Polsek Lamaknen Selatan dan Lamaknen serta anggota Satlantas Polres Belu turun ke lokasi jalan yang tertimbun longsor.

KATANTT.COM--Bencana alam tanah longsor terjadi di jalan raya Sabuk Merah yang berstatus jalan nasional di Dusun Maubesi, Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu. Tanah longsor di wilayah tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam beberapa hari ini.

Anggota Polres Belu pun turun tangan membantu mengatasi tanah longsor di Dusun Maubesi, Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu ini.

Pembersihan dipimpin Kasat Lantas Polres Belu, Iptu Marten Luther Petterson Riwu, SH bersama Kapolsek Lamaknen, Ipda Stevanus Fahik, anggota Polsek Lamaknen Selatan dan Lamaknen serta anggota Satlantas Polres Belu.

Kasat Lantas Polres Belu, Iptu Marten Luther Petterson Riwu menyebutkan kalau bencana alam tanah longsor yang terjadi di jalan raya sabuk merah yang merupakan jalan nasional tidak dapat dilalui kendaraan bermotor baik roda 2, roda 4 dan roda 6 karena material longsor menutupi seluruh badan jalan.

"Badan jalan yang tertutup material tanah longsor diperkirakan sepanjang 40 meter, lebar sekitar 6 meter dan ketinggian lokasi longsor diperkirakan 75 meter," kata Kasat Lantas Polres Belu, Iptu Marten Luther Petterson Riwu saat dihubungi, Rabu (13/3/2024).

Ia mengakui kalau bencana alam tanah longsor terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Lamaknen Selatan dan sampai sekarang hujan masih sementara berlangsung serta struktur tanah yang labil.

Terkait dengan hal tersebut, sudah dilakukan pembersihan material tanah longsor menggunakan excavator milik Dinas PUPR Kabupaten Belu. Namun untuk sementara upaya pembersihan material tanah longsor dihentikan karena hujan turun dengan intensitas tinggi dan dikuatirkan terjadi longsor susulan.

Disisi lain, tanggul penahan (bronjong) tidak dapat menahan material tanah longsor sehingga menutupi seluruh badan jalan yang menghubungkan 8 desa yang ada di Kecamatan Lamaknen Selatan. Lokasi bencana alam tanah longsor ini berjarak sekitar 500 meter dari Polsubsektor Lakmaras, Polres Belu.

Ia menambahkan untuk jalan alternatif dapat melewati jalan pengerasan di Desa Debululik dengan jarak tempuh 10 kilometer dan waktu tempuh 20 menit. Namun hambatannya adalah potensi tanah longsor dan jalan bebatuan.

Sedangkan jalan alternatif melalui jalan sabuk merah, Desa Maudemu dengan jarak tempuh 17 kilometer dan waktu tempuh 30 menit dengan hambatan potensi tanah longsor.

Bencana alam tanah longsor ini mengakibatkan terputusnya jalur transportasi darat yang menghubungkan Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan sehingga mengakibatkan Kamseltibcar Lantas yang tidak kondusif dan tidak dapat dilewati oleh semua kendaraan bermotor. Untuk itu transportasi darat dilakukan secara estafet.

Kondisi ini mengakibatkan terputusnya jalur pendistribusian sembako ke Kecamatan Lamaknen Selatan sehingga pendistribusian Sembako dilakukan secara estafet. Bilamana intensitas hujan tetap tinggi, maka dapat mengakibatkan beberapa titik jalan di wilayah Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan berpotensi terjadi bencana alam tanah longsor.

FOLLOW US