• Nusa Tenggara Timur

Ribuan Anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Ikut KBM di Tenda Pengungsian

Imanuel Lodja | Sabtu, 13/01/2024 07:36 WIB
Ribuan Anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Ikut KBM di Tenda Pengungsian Nampak sejumlah anak korban erupsi Gunung Lewotobi yang mengungsi sementara mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar di lokasi pengungsian.

 KATANTT.COM--Ribuan warga yang tinggal di sekitar Gunung api Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT masing mengungsi dan menempati sejumlah lokasi pengungsian.

Tercatat ada 3.428 anak pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT belajar di tenda pengungsian. Ribuan anak ini berasal dari 11 Taman Kanak-Kanak 720 orang, 8 sekolah dasar sebanyak 1.463 orang dan dua SMP sebanyak 1.245 orang.

Jumlah itu belum termasuk anak-anak yang mengungsi bersama orang tua mereka ke rumah keluarga yang berada di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka, serta 4 SMA yang belum terdata.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Flores Timur, Felix Suban Hoda mengatakan anak-anak pengungsi belajar di dua posko pengungsian, yakni Posko Boru di Kecamatan Wulanggitang dan Posko Ponga di Kecamatan Ile Bura.

“Kami dibantu enam tenda untuk pembelajaran darurat sehingga masing-masing posko diberikan tiga tenda,” ujarnya, Jumat (12/1/2024).

Total pengungsi sampai Jumat pagi sebanyak 5.464 pengungsi. Mereka ditampung di berbagai lokasi yakni 8 tenda pengungsi sebanyak 2.610 orang, rumah warga di 24 desa sebanyak 2.759 orang, dan dua fasilitas umum sebanyak 94 orang.

Lokasi pengungsian tersebar di Desa Boru, Boru Kedang, Hewa, Waiula, dan Nileknoheng di Kecamatan Wulanggitang, serta Desa Konga di Kecamatan Titehena.

Tercatat pula sebanyak 178 warga korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terpaksa mengungsi ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penjabat (Pj) Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera mengatakan, ratusan warga ini mengungsi ke rumah keluarga mereka yang berada di Kecamatan Talibura. "Ada 41 jiwa di Desa Hikong, 25 jiwa di Desa Kringa, dan 106 jiwa di Desa Timu Tawa," katanya beberapa waktu lalu.

Adrianus mengaku, telah mengunjungi salah satu titik lokasi pengungsian pekan lalu. Ia mendapati pengungsi tidur hanya beralaskan karung. Sebab itu, Pemkab Sikka berinisiatif untuk mendistribusikan bantuan berupa kasur, air bersih, masker, obat-obatan dan bantuan lainnya. “Kalau mereka belum bersedia pulang (ke Flores Timur), maka kami harus bantu," katanya.

FOLLOW US