• Nusa Tenggara Timur

1000 Anakan Pohon Ditanam di Kawasan hutan dengan Tujuan Khusus di Oilsonbai -Fatukoa

Imanuel Lodja | Sabtu, 30/12/2023 12:05 WIB
1000 Anakan Pohon Ditanam di Kawasan hutan dengan Tujuan Khusus di Oilsonbai -Fatukoa Kepala Badan Standardisasi dan Instrumen LHK menanam tanaman buah jambu bol (Syzigium malaccense) didampingi Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia kalake, Komandan Korem 161 Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, SH, MM, pimpinan OPD Provinsi NTT, para kepala UPT KLHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Youth Movement (GYM) yang merupakan generasi muda pecinta lingkungan.

KATANTT.COM--Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memimpin penanaman serentak ribuan anakan pohon, Sabtu (30/12/2023).

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), penanaman dilakukan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Ary Sudijanto, MSE.

Kepala Badan Standardisasi dan Instrumen LHK menanam tanaman buah jambu bol (Syzigium malaccense) didampingi Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia kalake, Komandan Korem 161 Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, SH, MM, pimpinan OPD Provinsi NTT, para kepala UPT KLHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Youth Movement (GYM) yang merupakan generasi muda pecinta lingkungan.

Pada penanaman serentak ini, ditanam sebanyak 1.000 tanaman pada areal seluas 2,5 ha yaitu kelengkeng, jambu kristal, jambu bol, jambu mente, kadimbil dan pinang.

Areal pelaksanaan penanaman serentak merupakan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Oilsonbai yang dikelola oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kupang pada zona pemanfaatan (blok buah-buahan).

Secara administratif lokasi penanaman berada di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemilihan lokasi ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalan Refleksi Akhir Tahun yaitu agar penanaman dilanjutkan dengan pemeliharaan sehingga manfaat dari kegiatan dapat dirasakan dan mampu memenuhi pilar Ekologi, Ekonomi dan Sosial Masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan.

Nusa Tenggara Timur sendiri memiliki lahan kritis seluas 580.731 hektar dengan rincian 302.187,37 hektar di dalam kawasan hutan dan 278.543,63 hektar di luar kawasan hutan.

Hal ini memerlukan penanganan seluruh pihak secara bersama-sama agar Nusa Tenggara Timur terhindar dari bencana hidrologis seperti kekeringan yang dapat berakibat pada bencana kemanusiaan. Salah satu upaya mengurangi lahan kritis tersebut adalah dengan rehabilitasi hutan dan lahan.

Dalam 2 tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan rehabilitasi hutan seluas 4.035 ha di Nusa Tenggara Timur, yaitu seluas 2.560 ha di tahun 2022 dan 1.475 ha di tahun 2023.

Penanaman Serentak yang dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya untuk merehabilitasi hutan dan lahan dengan pelibatan para pihak serta mensosialisasikan penanaman pada musim penghujan.

Pertimbangan pemilihan lokasi ini antara lain peningkatan fungsi hutan, menambah tutupan hutan, manfaat ekonomi jangka menengah dan panjang; serta keberlanjutan pemeliharaan pasca penanaman.

Penanaman serentak ini merupakan kick off dari penanaman yang akan dilaksanakan selama musim penghujan ini diikuti oleh peserta yang akan menanam sebanyak kurang lebih 1.000 orang terdiri dari unsur OPD Provinsi Nusa Tenggara Timur, UPT KLHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur, TNI/Polri, Perguruan Tinggi, GLI & GYM, Dharma Wanita UPT KLHK dan Dharma Wanita OPD DLHK serta Pramuka.

Pada kesempatan ini pula dilakukan penyerahan SK Menteri LHK tentang Penetapan Green Ambasador yaitu Penyerahan SK Menteri LHK tentang Penetapan Green Ambassador yang merupakan kelanjutan dari Wisuda dan Pengukuhan Green Youth Movement menjadi Green Ambassador yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023 di Jakarta secara luring dan daring.

Saat itu Menteri LHK telah mewisuda Green Ambassador sebanyak 1.990 orang yang terdiri dari peserta Green Youth Movement sebanyak 1.979 orang dan 11 orang kader konservasi.

Green Ambassador merupakan representasi dari interaksi KLHK kepada publik.

Green Leadership Indonesia (GLI) merupakan program yang memfasilitasi anak muda sebagai penerus bangsa agar memiliki perspektif keadilan sosial dan lingkungan hidup dan keberpihakan kepada lingkungan hidup.

Sedangkan Green Youth Movement merupakan program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup yang disediakan sebagai wadah bagi para generasi muda untuk bertukar pengetahuan dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup.

Kegiatannya mengusung konsep simpul belajar dengan mengadaptasi sistem berjejaring, yakni bentuk yang memusatkan pendidikan pada satu lokasi terpilih yang kemudian diakses oleh beberapa lokasi daerah berbeda di 34 Provinsi.

FOLLOW US