• Nusa Tenggara Timur

Jadi Bapak dan Ibu Asuh, Polda NTT dan Bhayangkari Sukses Tekan Angka Stunting

Imanuel Lodja | Selasa, 17/10/2023 07:37 WIB
Jadi Bapak dan Ibu Asuh, Polda NTT dan Bhayangkari Sukses Tekan Angka Stunting Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma dan Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Vera Johni Asadoma menggendong balita yang menjadi anak asuh yang sudah terbebas dari stunting.

KATANTT.COM--Masalah stunting di wilayah NTT menjadi perhatian dan kepedulian berbagai pihak. Angka stunting yang cukup tinggi di wilayah ini mendorong Polda NTT dan Bhayangkari untuk turut ambil bagian dalam upaya mengatasi permasalahan gizi buruk ini.

Polda NTT dan Bhayangkari mendampingi puluhan anak stunting melalui pemberian makanan tambahan bernilai gizi dan sembako. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka tumbuh sehat, baik secara fisik maupun intelektual.

Untuk itu pemeriksaan berkala dilakukan setiap dua minggu, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, dan anak-anak ini tetap dipantau perkembangannya. Sebelumnya Polda NTT dan Bhayangkari mendampingi 20 anak stunting.

Pendampingan tersebut membuahkan hasil karena 8 anak dari 20 anak ini sudah bebas stunting. Saat ini pendampingan lanjutan dilakukan bagi 29 orang anak stunting.

"Pada gelombang pertama, kami fokus pada 20 anak, dan dari mereka, delapan anak telah dinyatakan bebas dari stunting. Sekarang, kami melanjutkan dengan gelombang kedua yang melibatkan 29 anak," kata Kapolda NTT Irjen Pol. Drs Johni Asadoma, MHum, Selasa (17/10/2023).

Anak-anak stunting ini mendapatkan perhatian istimewa, termasuk makanan tambahan bernilai gizi dan juga diberikan sembako. Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma berharap bantuan yang diberikan akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan anak-anak ini.

"Para orang tua juga harus lebih fokus pada kesehatan anak-anak dengan memberikan makanan dan minuman yang bergizi sehingga mereka bisa tumbuh sehat dan cerdas seperti anak-anak lainnya," tambahnya.

Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Vera Johni Asadoma menekankan kalau kegiatan peduli anak stunting ini sudah berjalan sejak enam bulan terakhir sejak bulan Maret.

Polda NTT dan Bhayangkari mencanangkan program orang tua asuh untuk anak-anak stunting. Setiap Polres juga telah memiliki lima anak asuh pada saat itu.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma juga telah memberikan himbauan kepada seluruh jajaran Polres untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting.

Ketua Bhayangkari Daerah NTT Vera Johni Asadoma dan Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma memberikan bantuan sosial berupa sembako dan makanan tambahan kepada anak-anak stunting.

Langkah ini diharapkan akan membantu mengatasi masalah gizi buruk yang sering menjadi penyebab stunting.
Dua dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang turut hadir dalam kegiatan ini.

Mereka melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mengukur tinggi dan berat badan anak-anak. Hal ini sangat penting dalam menilai perkembangan dan kesehatan anak-anak yang menderita stunting.

Usai pemeriksaan fisik, anak-anak stunting diberi makanan tambahan oleh ibu-ibu Bhayangkari yang turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan dukungan dan solidaritas mereka terhadap upaya peningkatan kesehatan anak-anak.

Ke-29 orang anak stunting ini berasal dari berbagai kelurahan di NTT ini mendapat perhatian khusus dari ibu-ibu yang merupakan istri dari polisi tersebut.

Bhayangkari Daerah NTT berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan seperti ini guna memerangi stunting dan memberikan harapan cerah bagi masa depan anak-anak NTT.

FOLLOW US