• Nusa Tenggara Timur

Siswa SD di Ende Ikut Ujian di Hutan karena Tak Ada Jaringan Internet

Imanuel Lodja | Kamis, 12/10/2023 08:25 WIB
Siswa SD di Ende Ikut Ujian di Hutan karena Tak Ada Jaringan Internet Gambar berupa foto guru dan sejumlah siswa di Kabupaten Ende, sedang mencari signal 4G untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) beredar di media sosial dan viral.

KATANTT.COM--Gambar berupa foto guru dan sejumlah siswa di Kabupaten Ende, sedang mencari signal 4G untuk mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) beredar di media sosial dan viral.

Yohanes Mbabo yang memposting foto ini yang dihubungi mengatakan, pemandangan langka itu dia abadikan di Desa Wolomuku, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende.

Saat itu dia mau berangkat kerja sebagai tenaga kesehatan di desa sebelahnya di Kabupaten Ende. Saat melewati jalan tersebut, Yohanes Mbabo melihat sekelompok siswa dan guru SDK Wolomuku, Kabupaten Ende sedang duduk di pinggir jalan raya, sambil memegang laptopnya masing-masing.

Karena penasaran, Yohanes Mbabo menghentikan laju sepeda motornya dan menanyakan keberadaan siswa dan guru di pinggir jalan raya. Ternyata mereka sedang mencari jaringan internet 4G untuk mengerjakan soal ujian.

"Wilayah kerja saya dekat itu sekolah dan saat saya mau pulang ke rumah, saya lihat sejumlah siswa dan guru sedang duduk di pinggir jalan dekat hutan," ceritanya, Kamis (12/10/2023).

Menurut Yohanes Mbabo, saat itu dia tanya dan salah satu guru menjawab bahwa mereka sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer. "Saya bilang kenapa tidak di sekolah saja, mereka jawab tidak ada jaringan internet," ujarnya.

Karena prihatin, Yohanes Mbabo kemudian meminta izin untuk mengabadikan momen itu dan memposting di beranda akun facebook miliknya, kemudian viral di sejumlah akun instagram yang memiliki ratusan ribu pengikut.

"Tujuan saya posting itu supaya pemerintah kita atau orang diluar sana bisa tau, kalau kondisi kita masih seperti ini. Saya mau menceritakan situasi dan kekurangan di daerah pedalaman NTT melalui foto dan ternyata banyak yang bagikan postingan saya," katanya.

"Kebetulan saya perawat di desa. Keadaan geografis tempat tugas saya dan sekolah itu sama. Sangat terpencil," tambah Yohanes Mbabo.

Tidak hanya siswa, dia juga mengalami hal yang sama ketika ingin mengirim laporan melalui internet. Dia harus mencari lokasi yang dijangkau jaringan 4G, sehingga bisa mengirim laporan ke Puskesmas di ibu kota kecamatan, maupun Dinas Kesehatan di Kota Ende.

"Setiap bulan kita harus laporan karena sekarang sistem online. Kalo laporan yang penting itu kita harus cari jaringan internet dulu. Pokoknya kita disini sangat susah," ungkap Yohanes Mbabo.

Ia berharap pemerintah Kabupaten maupun Pusat melihat kondisi mereka dan mencari solusinya. Karena jika ANBK harus dilakukan maka siswa-siswi yang bersekolah di pedalaman akan merasakan dampaknya. Seperti nilai tidak sesuai bahkan sampai tidak lulus.

FOLLOW US