• Nusa Tenggara Timur

Sejumlah Rumah di TTS Rusak Diguncang Gempa Magnitudo 6,1

Imanuel Lodja | Jum'at, 01/09/2023 16:42 WIB
Sejumlah Rumah di TTS Rusak Diguncang Gempa  Magnitudo 6,1 Ilustrasi Gempa Bumi

KATANTT.COM--Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur pda Kamis (31/8/2023). Sejumlah rumah warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), rusak pasca gempa bumi.

"Data sebelumnya dua rumah. Ada tambahan satu rumah yang rusak, sehingga totalnya ada tiga rumah warga yang rusak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo, Jumat (1/9/2023).

Tiga rumah warga yang rusak, yakni milik Buce Fay, di RT 001/RW 001, Dusun I, Desa Fetomone Kecamatan Nunbena dan Yermias Lasi, do RT 12/RW 06, Dusun Maon`ana, Desa Taneotob, Kecamatan Nunbena, TTS.

Kemudian, Yunus Mateos Balan, di RT 04, RW 02, Dusun I Matpunu, Desa Taneotob, Kecamatan Nunbena. "Tiga rumah yang rusak itu, retak di bagian lantai dan tembok. Jadi itu data sementara sesuai laporan dari Camat Nunbena," ujar Ambrosius. "Tiga rumah yang rusak itu masuk kategori rusak ringan," katanya.

Pihaknya masih menunggu data kerusakan bangunan dari sejumlah Kabupaten yang terdampak. Kepala Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono, mengatakan, gempa tersebut, berlangsung pada pukul 18.29 wita.

Episenter gempa lanjut dia, terletak pada koordinat 9.70 derajat lintang selatan dan 124,05 derajat bujur timur. "Untuk update terbaru, gempa ini tepatnya berlokasi di darat, 37 kilometer timur laut Kabupaten Kupang, pada kedalaman 80 kilometer," kata Margiono.

Gempa ini dirasakan di daerah Alor dan Timor Tengah Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Timor Tengah Utara dengan skala intensitas III MMI dan daerah Kupang dengan skala intensitas II-III MMI. "Kita juga dapat informasi gempa dirasakan hingga Timor Leste," ujar Margiono.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kata Margiono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng (intra-slab).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.

Hingga pukul 18.57 wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 2,9.

FOLLOW US