• Nusa Tenggara Timur

Dua PMI Asal batu Putih-TTS Alami Kekerasan di Batam

Imanuel Lodja | Kamis, 03/08/2023 15:08 WIB
Dua PMI Asal batu Putih-TTS Alami Kekerasan di Batam Inilah satu satu orang Pekerja Migran Indonesia asal Batu Putih Kabupaten TTS yang menjadi korban kekerasan di Batam.

KATANTT.COM--Dua orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekerasan di Batam, Kepulauan Riau. Keduanya mendapat perlakuan keji majikan hingga mengalami kekerasan seksual. Kedua korban itu berasal dari Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Ketua DPD Satgas NTT Peduli Kepri, Musa Mau, MPd, mengatakan, dari keterangan korban, keduanya diberangkatkan beberapa tahun lalu oleh PT Tugas Mulia yang bermarkas di Kota Kupang. Saat direkrut, keduanya dijanjikan bekerja sebagai karyawan perusahaan pabrik.

Namun, saat tiba di Batam, keduanya dipaksa bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). "PT Tugas Mulia ini kantornya berpindah-pindah. Dan, selalu bermasalah. Hingga saat ini sudah ratusan korban yang direkrut ilegal, termasuk dua korban ini," ujarnya, Kamis (3/8/2023).

Ia mengatakan, selama berkerja sebagai ART, kedua korban sering mendapat penyiksaan majikan. Bahkan, salah satu korban diperkosa dan saat ini memilih kabur. Selain mendapat perlakuan tak manusiawi, gaji dua remaja ini pun tak pernah dibayar. "Salah satu korban diperkosa dan berhasil kabur. Kami sedang melakukan pencarian. Korban satunya, nyaris diperkosa, bahkan ditelanjangi lalu divideokan," katanya.

Terungkapnya kasus ini, kata dia, setelah salah satu korban melaporkan ke warga NTT yang ada di Batam. "Korban mendapat pendampingan dan sudah buat laporan ke Poltabes Barelang," tuturnya.

Saat ini, majikan dan salah satu terduga pelaku pemerkosaan sudah diamankan polisi. "Kita tunggu hasil penyelidikan polisi," tandasnya.

Ia mengimbau agar warga NTT tidak mudah tergoda bujuk rayu perusahaan ilegal yang menjanjikan pekerjaan dengan iming-iming gaji besar. "Semoga pihak polisi segera menelusuri PT Tugas Mulia agar bertanggungjawab dalam kasus ini," tegasnya.

FOLLOW US