• Nusa Tenggara Timur

Cegah Penularan Virus Afrika di NTT, Australia Bantu Alat Loop Mediated Isothermal Amplification

Semy Andy Pah | Kamis, 09/02/2023 08:41 WIB
Cegah Penularan Virus Afrika di NTT, Australia Bantu Alat Loop Mediated Isothermal Amplification Wagub NTT, Josef Nae Soi saat menerima bantuan aat Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di ruang kerjanya, Selasa (7/2/2023).

KATANTT.COM--Pemerintah Australia membantu Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam upaya mendeteksi dini African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. Bantuan tersebut berupa Alat Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) yakni alat yang bisa mendeteksi dini serangan virus ASF pada ternak babi pada Selasa (7/2/2023).

Wagub NTT, Josef Nae Soi memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas penyerahan Alat Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) tersebut.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT saya menyampaikan limpah terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia," kata Josef Naei Soi.

Menurut Josef, melalui Program Australia Indonesia Patnership For Promoting Rural Incomes Through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) dan Program Kemitraan Australia Indonesia Untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) maka hari ini diserahkan tiga alat pendeteksi virus penyakit demam babi afrika (ASF) yaitu Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP).

Josef menjelaskan bahwa Provinsi NTT merupakan provinsi di Indonesia yang kaya 
keanekaragaman budayanya, adat istiadatnya serta destinasi wisatanya yang terkenal dan sangat menarik dan memiliki kekayaan yang besar juga di bidang kemaritiman, potensi kelautannya.

Selain itu, kekayaan di bidang pertanian dan peternakan seperti sapi, kerbau, kuda, babi, ayam yang juga sangat cocok di kembangkan di Provinsi NTT. Semua ini tentu  di dukung oleh iklim serta kondisi geografis yang cocok.

Dan beternak kata Josef, merupakan salah satu budaya yang sudah di warisi oleh para leluhur, yang merupakan salah satu sumber mata pencarian dalam pemenuhan ekonomi sehari-hari.

"Alat ini tentu akan sangat dibutuhkan karena akan sangat membantu para peternak babi dalam mendeteksi virus ASF," katanya.

Ia berharap dengan kehadiran alat ini dapat mendukung Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya pemulihan sektor peternakan khususnya peternak babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengingat diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga pengendalian dapat segera dilakukan.

Alat ini menurut Josef, dapat mengobati keresahan masyarakat akan keganasan virus yang dapat melumpuhkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat peternak babi ini dan sebaliknya dapat menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunan lainnya.

Sebab akhir-akhir ini juga banyak keresahan yang mulai muncul khususnya bagi masyarakat peternak babi di Provinsi ini akibat mulai merebaknya lagi virus demam babi afrika (ASF).

"Pada awal tahun 2023 ini Provinsi NTT kembali merasakan wabah baru virus ASF ini dan menjadikan daerah NTT sebagai daerah yang paling terdampak di Indonesia, baik secara ekonomi maupun budayanya," pinta Wakil Gubernur NTT.

Sementara Perwakilan dari Departement Of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Lulu Wardhani merasa sangat senang bisa hadir di kegiatan penyerahan Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dan mengapresiasi Prisma dalam pencegahan ASF.

"Kami sangat bahagia bisa hadir di kegiatan penyerahan Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) yang dapat mendiagnosa Flu Babi Afrika di mana kami mendengar kasus kematian babi yang meningkat lagi," ujarnya.

Ia berharap tiga alat yang akan didistribusikan melalui program ini di Pulau Timor, Flores, dan Sumba akan bermanfaat bagi petani dan pihak-pihak yang terlibat dalam sektor peternakan babi di NTT.

"Di tahun 2019, kami mendengar virus ASF mulai melanda Provinsi NTT, kami juga mendapat laporan bahwa peternak babi di NTT mengalami kerugian yang luar biasa. Sejak awal merebaknya virus ASF di NTT ini, banyak yang telah di lakukan oleh PRISMA untuk menanggulangi penyakit ini di NTT," jelasnya.

Prisma kata dia, bekerja sama dengan pihak- pihak terkait antara lain Dinas Peternakan NTT, Direktorat Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Tingkat Pusat, FAO (Food and Agriculture Organization), OIE (World Organisation For Animal Health) terutama dengan pihak Swasta.

Menurut Lulu Wardhani, Pemerintah Australia sangat senang Prisma dapat berkolaborasi dengan program AIHPS yang bergerak di bidang kesehatan hewan untuk mengatasi penyakit flu babi Afrika ini.

CEO Prisma, Nina  Fitzsimons mengaku sangat senang karena petani berskala kecil dan pengusaha yang terlibat dalam sektor beternak babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mendapatkan akses terhadap fasilitas pengujian penyakit hewan yang tersedia di Pulau Flores, Sumba dan Timor.

Hal ini jelasnya, membuat para peternak babi dan petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari virus demam babi Afrika. "Untuk itu saya berharap semoga kerjasama yang telah terjalin hingga saat ini tetap terus dijalankan dan ditingkatkan pada hasil yang akan datang," ujar Nina Fitzsimons.

Sementara itu  John Leikgh selaku Direktur Program AIHSP mengatakan penanganan virus ASF membutuhkan kerja sama multi pihak. Pemerintah Australia melalui penyerahan alat deteksi virus ASF (LAMP) ini sekaligus membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium.

"Kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat agar terbebas dari virus ASF," ungkap John.

Turut hadir, Kadis Peternakan NTT, Johana E. Lisapaly, SH, MSi, Kadis Pertanian Sikka, YE Satriawan Sadipun, SP, MSi, Kadis Peternakan Sumba Timur, drh. Yohanis Anggung Praing, MSi, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, drh. Yulius Umbu Hunggar, Kabid Kesehatan Hewan, drh. Melky Angsar, MSi, Plt Kaban Bappeda Provinsi NTT, Dr.Ir. Alfonsus Theodorus,MT, Kepala UPT Veterinar Dinas Peternakan NTT, Drh. Susi Berek,MSc, team Prisma dan team AIHSP.

FOLLOW US