• Nusa Tenggara Timur

Alami Gangguan Mesin, Belasan Penumpang Dievakuasi dari Kapal Wisata di Labuan Bajo

Imanuel Lodja | Senin, 02/01/2023 09:28 WIB
Alami Gangguan Mesin, Belasan Penumpang Dievakuasi dari Kapal Wisata di Labuan Bajo Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi belasan wisatan yang merupakan penumpang Kapal Wisata King Fisher De Seraya yang alami gangguan mesin di perairan Pulau Kukusan, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu (1/1/2023) siang.

KATANTT.COM--Kapal wisata King Fisher De Seraya mengalami gangguan mesin di perairan Pulau Kukusan, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu (1/1/2023) siang saat mengantar belasan wisatawan.

Sebanyak 11 penumpang ini selamat setelah dievakuasi Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polri, TNI Angkatan Laut, Koramil 1612-02 Komodo, Basarnas dan Syabandar.

Para penumpang, diantaranya 8 orang tamu WNA, 2 orang Crew Kapal dan 1 orang staf hotel.
Sekira pukul 14.00 wita pihak Basarnas menerima informasi via telepon dari kapten kapal, Mahmudin (35) bahwa Kapal King Fhiser De Seraya mengalami mati mesin di sekitar Pulau Kukusan.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, kemudian pihak Basarnas berkoodisasi dengan pihak Polres Manggarai Barat dan tim SAR gabungan bergerak menuju tempat kejadian.

Satu jam kemudian tim SAR gabungan tiba di tempat kejadian dan langsung mengevakuasi para penumpang. “Setibanya di sana, kemudian tim langsung bergerak cepat mengevakuasi semua penumpang,” kata Kasat Polairud Polres Manggarai Barat, AKP Wayan Merta ketika dikonfirmasi Senin (2/1/2023).

Semua penumpang berhasil di evakuasi dengan selamat. Kemudian diberangkatkan ke Labuan Bajo oleh tim SAR gabungan menggunakan 2 unit Speed Boat milik Basarnas dan TNI AL. Kapal tersebut berangkat dari Labuan Bajo tanpa dilengkapi ijin berlayar dari KSOP. “Kapal tersebut tidak melakukan clearance Pass di KSOP Labaun Bajo,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 13.30 wita menuju Hotel De Seraya di Pulau Seraya. Saat dalam perjalanan pelayaran, tiba-tiba mesin kapal mengalami gangguan dan mati. Kapal tersebut terhempas gelombang hingga karam di bibir pantai Pulau Kukusan.

Demi mencegah terjadinya kecelakaan di laut, Satuan Polairud bersama Satuan Pam Obvit Polres Manggarai Barat beserta stakeholder lainnya rutin memberikan imbauan kepada para pelaku usaha kapal wisata maupun nelayan untuk selalu mengecek kondisi kapal sebelum berlayar maumpun memperhatikan kondisi cuaca ekstrim, sesuai dengan informasi yang diberikan oleh pihak BMKG.

 

FOLLOW US